nama gue Sophia, gue lahir di Jakarta saat ini gue lagi jatuh cinta sama cowo yang bernama Riza, dia anaknya baik, selalu perhatian sama gue dan gak pernah yang namanya obral janji. Saat gue diajak bertemu dengannya, gue selalu gak pernah mau. Sebenarnya bukan tidak mau, tetapi karena tidak diperbolehkan dengan kedua orangtuaku karena aku sangat polos saat itu. Walaupun aku mencintai dan menyayanginya setulus hati, dia tidak menyayangiku dengan tulus.
"sayang sayang," aku bersms ria dengannya
"apa sayang," dia membalas smsku dengan tersenyum
"lagi apa kamu yang" aku membalasnya dengan bahagia
"gak ngapa - ngapain" Riza membalasnya dengan cuek
"yaudah aku ngantuk, besok kuliah see u next time" aku membalasanya dengan sukacita
keeseokan paginya ketika aku dikampus, aku curhat dengan temanku Dewi, dia mendengarkan dengan seksama seluruh ceritaku. Sampai saat jam pejaranpun tiba
"wi, aku punya pacar sekarang namanya Riza, dia asli dari bekasi" aku menceritakan sedetail mungkin
"wah Phi, lanjutkan aja kamu" Dewi tersenyum padaku
sampai akhirnya jam belajarpun tiba, jam pertama di hari senin adalah bahasa inggris. Pelajaran yang paling aku sukai di kelas ini sampai suatu ketika aku disuruh maju kedepan untuk menjelaskan tentang tenses dan grammer
"Sophia jelaskan yang ibu bicarakan barusan" bu Noni dosenku menegurku
"present tense adalah" aku kaget karena bengong memikirkan Riza
"emang masih present tense ya?" salah satu temanku menyeletuk
seluruh kelaspun tertawa dengan senangnya dan aku yang sedang bengongpun kebingungan harus menjawab apa
"makanya Phi, perhatiin tuh dosen jangan bengong" Rahman sahabatku tertawa puas
"apaan dah man, lagi falling in love nih" aku tersenyum
"ah paling cowonya juga kelilipan" Rahman tersenyum
"mamaaannn" aku merasa kesal sendiri
jam istirahatpun tiba, dengan cepat - cepat aku menelponnya dengan suka cita aku mendengar suaranya yang begitu khas.
"halo sayang, kamu lagi ngapain?" aku menelpon dengan hati gembira sambil berjalan
"lagi duduk" ucap Riza cuek
"sambil ngapain?" aku penuh dengan penasaran
"sambil telpon kamu" ucap Riza malas
ketika aku sampai di warung makan dekat kampus, aku yang masih menelpon Riza langsung memesan beberapa makanan
"yang bentar ya" aku memesan beberapa makanan
"iya" ucap Riza cuek
aku memutus telponnya ketika aku sedang menyantap beberapa makanan yang sudah siap aku lahap karena sejak pagi aku belum sarapan. Ketika malam tiba aku yang baru pulang kuliah aku mengajak Riza skye bareng via telpon
"yang skype yuk" aku merengek
"males ah" ucap Riza cuek
"yang ayo dong skype" aku masih merengek
"males" ucap Riza cuek
"yaudah deh kalo gak mau gak apa - apa" aku mengalah supaya tidak berantam
aku yang merasakan kesal langsung menutup telponnya dan menuju ke surgaku yaitu tempat tidur dengan seprei spongebo, keesokan paginya aku libur kuliah dan tak ada kegiatan apapun. Aku langsung bermain game dan terus bermain sampai aku lupa kalau esok hari ada tugas menungguku dan teman baikku Dewi mengingatkanku
"Phi, besok ada tugas matek ( matematika ekonomi) udah ngerjain belum?" Dewi mengingatkanku
"belum wi, besok liat ya" aku tersenyum sambil bbman dengannya
"makanya Phi, jangan online mulu" Dewi mengomeliku
"iya iya wi" aku hanya tersenyum
akupun buru - buru mengerjakan tugas yang diberikan dosen matekku dengan cermat dan mudah, hanya saja ada beberapa nomer yang tak bisa aku menjawabnya. Pagi harinya ketika aku terbangun dari tidur, aku merapikan beberapa buku yang ku bawa hari ini dan langsung pergi kekampus untuk mengerjakan beberapa soal yang tak ku mengerti
"wi ajarin dong caranya ngerjainnya gimana" aku melihat dan memperhatikan jelas cara pengerjaannya
"ngerti Phi?" Dewi melihat kearahku
"iya wi, ngerti ko, makasih yaaa" aku menganggukan kepala
ketika malam tiba aku merasakan kurang enak badan, aku yang ingin dimanja, kemudian aku melihat Riza on fb dan aku manja dengannya
"yang, aku sakit blm makam perih perutnya" akupun bermanja ria
"kedokter," jawab Riza singkat
"temenin" balasku manja
"sama ade kamu aja" Riza menyarankan yang terbaik
sekali lagi aku mengalah supaya tidak berantam dan setiap harinya aku terus menerus mengalah supaya hubungan ini tidak cepat berakhir, 2 tahun aku menjalaninya bersama dia tepat tanggal 1 April 2014. dia menduakan aku dengan wanita pilihannya yang sangat cantik tetapi tidak baik hatinya. wanita itu terus mengincar aku, ketika aku sedang koar - koar
"gue liat muka cewenya itu kaya gimana" aku terus berkoar - koar
cewe tersebut yang kuketahui bernama Nina langsung mendatangiku ke room #tempatgamenyaadaroom, langsung mengoceh tak jelas
"Phi, maksud lo apaan koar begitu. gue udah tau lama ko foto itu" Nina terus memakiku
aku hanya melihat dan aku diamkan begitu saja, yang berakhiran dengan kata - kata tidak nyambung
"gue udah ketemu dia" Nina langsung pergi entah kemana
aku hanya dapat tertawa puas melihat kejadian yang makiannya tidak berguna dan kurang nyambung seperti itu. Kejadian ini terus berlanjut dan aku tidak bisa move on, ketika aku sedang bersama sepupuku aku mengerjai dia sampai putus dengan pasangannya
"halo, za tanggung jawab lo gara - gara lo gue ancur" ucapku dengan penuh drama
"tanggung jawab apaan?" Riza nampak kebingungan
"pokoknya lo tanggung jawab" aku sambil merokok santai
handphone tersebut langsung diberikan kepada Nina yang sedang kebingungan dan penasaran, langsung saja dimatikan, aku mencoba untuk menelponnya lagi
"halo siapa ini?" Nina penasaran sekali
"gue cewenya Riza, lo siapa?" dengan drama yang sangat menakjubkan
"gue cewenya, nama lo siapa?" Nina terus penasaran
"Putri" Anggi menyebutkan nama samaran begitu saja
"ga ada temennya yang bernama Putri" wanita tersebut menangis
Aku mencoba untuk menelponnya sekali lagi
"Rizanya lagi diatas, ini ibunya" Nina menangis dengan sedihnya
aku dan saudaraku hanya dapat tertawa sambil menikmati rokok yang kita hisap dengan semangatnya, hancurlah hubungan mereka berdua, tak beberapa lama kemudian mereka putus, beberapa bulan kemudian setelah mereka putus dia line aku dengan panggilan "oi", aku tak membalasnya karena aku berganti id line. Saat ini aku dan dia hanyalah sepasang dibilang temen, belum ada kata putus hanya break saja dan sampai saat ini aku sudah memiliki tambatan hati tetapi tidak bisa move on dan diapun sama denganku memiliki tambatan yang lebih dari kata sempurna dariku, lebih cantik dan lebih manis. aku hanya dapat berdoa kalau dia berjodoh denganku, aku ingin dipertemukan dengannya dalam keadaan apapun dan bagaimanapun caranya. Terima kasih Tuhan telah mempertemukanku dengan lelaki yang baik seperti dia.
FINISH
No Comments
PERJALANAN CINTAKU
undefined
undefined. undefined
undefined. undefined

