Nama gue Liliana biasa dipanggil Ana, kehidupan gue sangatlah bahagia sekaligus dramatis. Gue sayang banget satu cowo bernama Riko Sanjaya. bisa dibilang gue ini anak yang ceria, gampang sakit hati dan tidak sombong. oh iya, kalau dibilang pernah ditikung atau ga jawabannya, iya gue pernah ditikung sama orang gila, buktinya saat ini yang nikung gue ngomongin gue dibelakang bernama Caca. Ketika aku jogging ditaman, tidak sengaja aku tertabrak dengannya.
"jalan yang bener dong, punya mata ga sih?" aku sedikit mengomel
"loh emang jalan bisa ya pake mata?bukannya jalan pake kaki?" Riko tertawa bersama teman - temannya
"jalan emang pake kaki, tapi liatnya pake mata" aku sedikit emosi
Tidak sengaja aku bertemu dengan kedua guruku bapak Niko dan ibu Siti, mereka sedang duduk bermesraan ditaman tersebut. Melihat aku dan Riko berantem didatangilah aku
"kalian ini satu sekolah, tetapi sering sekali saya lihat selalu saja berkelahi" bapak Niko memarahi kami
"Riko tuh pak, nabrak saya sampai jatuh" aku membela diri
"bener tuh pak, bener" teman - temanku membelaku
"bohong pak, saya juga menabraknya tidak sengaja" Riko membela diri
"ya sudah besok kalian ibu tunggu diruang BP" bu Siti sedikit mengomel
"matilah gue masuk BP lagi, diomelin lagi" batinku
keesokan paginya saat aku berada di sekolah, aku melihat Riko menceritakan kejadian kemarin bersama Caca yang selalu terlihat sok kecakepan bila didepan Riko
"seru kan Ca ceritanya, gue aja ngakak kemaren itu anak jatoh" Riko tertawa bersama Caca
"iya gue yang dengerin juga ngakak banget" Caca tertawa sangat senang
aku yang sedang berjalan depan mereka, langsung terdiam seribu bahasa. Kaki Caca pun menghalangi jalanku, aku yang mengetahui hal tersebut berpura - pura terjatuh
"aduh sakit banget nih gue" aku tertawa dalam hati, langsung berpura - pura pingsan
"duh duh gimana ini, Ana pingsan gimana dong?" Caca langsung panik
"biasa aja kali Ca, dia tuh pinter acting" Riko tersenyum
Saat itu juga ibu Siti memanggil aku dan Riko untuk pergi keruang BP. Riko
"Riko, Ana kalian ibu tunggu di ruang BP tidak datang juga" ibu Siti mengomel
"tadi saya ingin keruangan ibu, hanya saja Riko menyelengkat saya bu" aku menjelaskan
"kalian, bersihkan kamar mandi sekarang juga" ibu Siti menghukumku dan Riko
Aku mengepel seperti biasa yang kulakukan dirumah, sedangkan Riko kebingungan harus berbuat apa, sampai akhirnya dia nyeletuk
"ah gue gak biasa kerja kaya gini" Riko nyeletuk
"makanya ko, lo jangan jadi anak mami" aku tersenyum
ketika aku dan Riko sudah selesai membersihkan kamar mandi, aku langsung membuka pintu tersebut dan aku berteriak - teriak
"Riko pintunya gak bisa dibuka, gimana dong?" aku ketakutan
"ah mau kerjain gue lo ya," ucap Riko cuek
"seriusan ko, coba aja lo buka pintunya" aku menatapnya dengan serius
Rikopun menghampiri pintu tersebut, dia mencoba untuk menggedor tak ada yang mendengar begitupula diriku. Aku ketakutan dan ingin menangis
"ya ampun ini anak pake nangis" Riko meledekku
"ko, kita jamnya pak Tagor ini" aku menangis
"pak Tagor doang, ngapain sih takut" Riko langsung memelukku
Tak berselang lama, pak Niko membukakan pintu untuk kita. Kitapun kaget dan aku langsung menutup mukaku supaya tidak kelihatan kalau aku habis menangis, kita langsung disoraki sahabat - sahabat kita
"cieee Ani, ciee Riko kayanya bakalan damai nih" Rita menggodaku
"gak mungkin dan gak akan pernah terjadi" aku dan Riko berbicara bersamaan
"ngomongnya aja udah bersamaan, apalagi kalau namanya bukan jodoh" Rifai menambahkan
"udah ah, gue malu ke kelas yuk Ni" Riko menggandeng tanganku
Ketika tanganku digandeng Riko tak sengaja aku berpapasan dengan Caca yang saat itu sedang mengincar Riko dan tanpa kita sadari ketika sampai kekelas tean sekelas kamu menyoraki
"cielaahh gak akan ada perang dunia lagi kalo udah kaya gini" tasya teman sebangkuku nyeletuk
"apaan si sya, gue udah malu nih malu banget" mukaku langsung merah
"btw Ni, ada hot gosip loh" Tasya serius
entah kenapa pikiranku melayang mengingat kejadian dikamar mandi ketika Riko sedang memelukku dan menggandeng tanganku.
"gitu Ni" Tasya tersenyum
"iya" aku hanya mengangguk
"lo dengerin gue ga si Ni, hot gosip banget tuh" Tasya serius
"iya, huuh" aku terbengong
Saat malam tiba ketika aku sedang menatap bintang dimalam hari, Riko line aku dengan sticker menangis karena kejadian siang tadi
"hei ratu mewek lagi ngapain?" Riko mengirim sticker nangis
"lagi liat bintang anak mami" aku mengirim sticker tertawa
"bisa aja ratu mewek" Riko mengirimi aku line
Ketika aku sedang mengamati bintang dengan seksama ada seseorang menelponku, ketika ku angkat Riko menelponku dengan senangnya
"ratu mewek, udahlah jangan nangis terus kasihan itu anak kita" Riko tertawa
"ah anak mami bisa ae, kerjain tuh PR lo jangan sampe nyontek mulu sama gue" aku tertawa terbahak - bahak
"gue sih tugas udah selesai, emang lo suka ketinggalan bawa PR" Riko menggodaku
"ih mana ada, yang ada tugas gue selalu diambil sama cewe lo" aku tertawa keras
"emang gue ada cewe?mana ada gue single si, kalo lo baru jomblo" Riko tertawa lantang
"asem lo ah ko, eh by the way makasih ya, udah nolongin gue tadi siang" aku tersenyum
"enak kan dipeluk gue?berasa hangat gimana gitu" Riko makin meledekku
"udah ah ko, besok sekolah ntar kita kesiangan" aku menutup telponnya
Tanpa aku sadari aku tersenyum sendiri, masih menatap bintang yang sama dan langit yang sama. Tanpa akusadari aku bersenandung lagu bruno mars - just the way you are. Ketika keesokan paginya, aku berjalan bersama Nino sahabatku dan Riko mengejarku kemudian dia menyatakan cintanya padaku
"Ana, gue sayang banget sama lo. mau kan lo jadian sama gue?" Riko menyatakan cintanya padaku
"gue mau kok jadian sama lo" secepat mungkin aku menerimanya
sebulan dua bulan kita jadian begitu mulus, setahun dua tahun kita bisa menyelesaikan permasalahan. Ketika ditahun ketiga aku melihat Riko berjalan dengan Caca sambil bergandengan tangan, aku hanya berdiam diri, sampai akhirnya Caca melabrakku
"hei anak jelek, ngapain lo sama Riko kemaren" Caca memarahiku
"loh Riko cowo gue, mau apa lo?" aku langsung emosi
"sekarang udah jadi pacar gue" Caca tersenyum
aku langsung menelpon Riko, kusuruh cepat - cepat pergi ke sekolah. Dengan terburu - buru Riko berangkat menuju sekolah. Ketika sampai dia melihat aku dan Caca bertengkar
"Liliana lo sayang gak sih sama Riko?" Caca emosi
"gue udah ga ada rasa sama dia" Aku menahan air mata
"Ko sekarang lo pilih, gue atau Ana" Caca emosi
"gue pilih Cacalah," ucap Riko cuek
akupun langsung pergi ke kostan Nino dan menceritakan semua kejadian yang kualami saat itu
"udahlah Na, ngapain si pake mewek" Nino menghiburku
"gue sakit hati aja" aku menangis
"eh Na banyak kali cowo didunia ini gak cuman dia aja" Nino memberiku saran
"iya sih, tapi kan" aku menangis
"gak usah pake tapi" Nino tersenyum
"gue harus bisa move on dari Riko" aku memantapkan hatiku
Saat ini Caca dan Riko sudah putus mereka jadian hanya sampai 6 bulan lamanya, saat ini pula Caca selalu membicarakan Ana dibelakang, tak sengaja Ana melihat kalau Caca mengomentari kehidupannya yang jauh lebih baik dibanding Caca. Saat ini Riko sudah memiliki kekasih lain dan Ana pun sama, tetapi cinta Ana tetap buat Riko, bukan untuk yang lain
FINISH
No Comments
CINTAKU DITIKUNG ORANG
undefined
undefined. undefined
undefined. undefined

