Nama gue Setep, gue lahir di Jakarta gue termasuk anak yang pecicilan, gak bisa diem dan anak yang ceria. Sampai aku bertemu dengan pria idamanku yang bernama Riko merupakan anak yang baik, penurut dan tukang bully
"teeeppp, bangun udah pagi, nanti kamu kesiangan kaya kemaren"
"iyaa ma"
aku bergegas masuk kamar mandi, setelah mandi aku melihat jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, dengan pikiran yang sempurna aku membawa motor. Dengan sigap aku membawanya dengan perasaan yang ketakutan 'untung aja ngepas' batinku bergejolak
"Septiiii (Septian) itu buku buku siapa? gue belom selesai nih ngerjain tugasnya"
"kebiasaan deh lo, makanya kalo dirumah tuh kerjain tugas"
"iya iya bawel banget sih lo jadi cowo"
Aku kelimpungan dalam mengerjakan tugas tersebut, selesai mengerjakan tugas tersebut aku bergegas ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka, datanglah temanku Truni
"hei tep"
"what's up?"
"masih aja jomblo sampe sekarang"
"kampret"
"ngapain lu?"
"cuci muka, gue ngantuk banget perasaan"
"begadang mulu sih lo, kebiasaan nelpon Fajar lagi?"
Aku menganggukan kepala dengan senyum yang sumringah dengan menyikut tangannya
"ka Vino (ketua osis)"
"napa lu nyebut nama itu?"
"gue suka sama dia"
"itu ada orangnya"
"iya udah gue kesana dulu deh"
Aku kembali ke kelas dengan tatapan muka yang menyenangkan, sampai ku lihat ada guru killer di kelasku 'mati gue ada bu Risya' dalam hatiku
"tep, kamu dari mana? telat lagi? bilangin mama nih (kebetulan mamaku ngajar biologi di sekolahku)"
aku hanya berdiam diri saja, dengan senyuman yang sangat khas sekali, jam kedua pun telah tiba kali ini kimia yang sedang dirudung galau oleh X-1 kelasku dahulu, saat ini aku duduk di depan bersama dengan seorang lelaki dan belakang gue ada orang yang kata Trina ganteng seperti 'pasha'
"iihhh, kok lo bisa deket sih sama Rino (yang mirip pasha)"
"ya mungkin karna jarak duduk gue yang deket makanya begitu"
Istirahatpun tiba, aku diajak makan bareng bersama Rino, andi (teman sebangkuku) dan Roni (teman sebangku Ade)
"tep, makan bareng yok?"
"aahh gak usah, udah kalian aja bertiga"
Rino beserta temanku kekantin untuk menyatap makanan yang tersedia disana, aku yang sedang bingung dengan tugas. Ketika mereka kembali ada makanan di ujung mejaku
"makan dulu tep, nanti kelaperan"
"oh iya, makasih ya"
Aku mengerjakan tugas dengan menyantap beberapa makanan yang lezat dan enak tersebut
"beli bubur dimana lo? enak nih ditempat biasa?"
"bukan itu ngambil di toilet, jadi kita campur pake pemutih"
"hoeekk jorok banget sih kalian"
Mereka bertigapun langsung tertawa dengan kerasnya sambil memegang perut
"sumpah, gak lucu banget sih Rin gaya candanya norak dodol"
"ya gak apa dong, lo juga sering begitu kan"
Trina memanggil gue sambil tertawa dengan senangnya kemudian merangkulku begitu saja, dengan membisikan satu kata
"lo suka ya sama Rino?"
"gak ada perasaan apa - apa gue sama dia, gue cuma temen doang sumpah"
"itu lo dibawain makanan sama dia, namanya apaan?"
"gue nganggep dia temen doang kali"
Aku tersenyum dengan manisnya, malam hari saat aku sedang asik membuka friendster ada pesan masuk dari sahabatku Triny
07.00
"lagi telponan sama Fajar ya"
"ah 9a ko, lg bka" fs aj (lagi jaman tulisan singkat maap kalo ga bisa dibaca)"
"oalah"
"knp?"
"gak apa sih tep, ka Tito (temen baik ka Vino) nembak gue"
"ah trus u trma?"
"iyap gue terima seneng banget rasanya"
"ba9slah klw b9itu"
Aku bergegas pergi untuk tidur dengan nyenyaknya, pagi menjelang aku bergegas untuk mandi, ganti pakaian dan cepat - cepat sekolah. Sesampainya disekolah, aku melihat temanku yang sedang berpacaran di pojokan kelas
"wayoloh, ngapain lu berdua"
"gue sama dia? kita mah pacaran, emang lo jomblo 15 tahun"
"ah kampret lo, lagian tumbenan lo dateng pagi"
"iya nih, dijemput sama dia jadi datengnya duluan gue deh dibanding lo. Lagian tumben lo brangkat pagi"
"iya, bareng nyokap gue makanya pagi diomelin abis - abisan gue kemaren datengnya mepet"
"ha? yang bener?"
Trina menertawakanku dengan senang dan semangatnya, aku tersenyum melihatnya sedang menertawakanku, beberapa lama kemudian temanku Trina putus dengan Tito entah apa sebabnya. Sore itu aku les bahasa inggris, tanpa disangka aku bertemu dengan Tito yang hari itu tidak sengaja bertemu. Pulang malam hari aku diajak bareng olehnya
"tep, rumah lo kearah mana?"
"Pasar Minggu"
"bareng aja yuk"
"gak apa nih ka? ga ada yang marah?"
"gak"
"gue duduknya nyamping ya kak"
Tanpa ada perasaan apapun gue pulang bareng dengan ka Tito yang sudah putus dengan temanku, perasaanku tak enak kepada temanku. Diperjalanan pulang aku ngobrol ngalur ngidul sambil tertawa-tawa. Sesampainya dirumah aku menuju kamar yang sangat indah, segera mungkin aku menelpon Fajar
"duh maap tep, gue lagi sama cewe gue nih"
"oh yaudah gak apa kok, santai aja"
Sejak kejadian itu, aku tak mengganggu Fajar kembali. Kita lost contact, tak ada yang menghubungi satupun, Sampai umurku 18 tahun ini tak pernah terdengar suara indah itu lagi. Gue memilih untuk berkuliah di salah satu universitas swasta di Depok. Dengan teman yang sedikit dan memiliki seorang pacar bernama Brian orang timur yang berwajah manis itu. Saat ini aku memiliki seorang anak darinya yang sangat imut dan lucu-lucu
FINISH
No Comments
THIS IS MY LOVE
undefined
undefined. undefined
undefined. undefined
_SE_

