DEATH NOTE

undefined
undefined. undefined

Nama gue Joni, gue selalu dirudung masalah sama teman satu angkatan gue. Dari masalah cewe hingga masalah pembullyan, sampai akhirnya gue menemukan sebuah catatan di kamar gue. bertuliskan catatan kematian, aku memakainya untuk buku catatanku selama disekolah. Lagipula gue gak begitu percaya sama mistis, gue lebih percaya sama hal yang masuk logika gue.

"liat nih guys, buku baru gue"

"wuidih keren catatan kematian, beli dimana lo Jon?"

"gue beli di toko buku depan No (Nino)"

"oh yaudah ntar gue cari deh, bener ya lo"

Aku menganggukan kepala sambil tersenyum manis, datanglah orang yang tak ku kenal dengan sapu terbangnya tersebut. Memberitahukanku akan kegunaan dan kelemahan catatanku ini

"hei Jon, jangan diberitahukan siapa-siapa buku itu. Itu kalau jatuh ke orang yang salah bisa gagal move on. Kenalin nama gue Rori"

"hah? gagal move on?maksudnya?"

"iyaaa, coba lo tulis nama orang yang paling lo benci"

"aku menuliskan nama preman disekolahku dalam buku tersebut"

Keesokan paginya aku mendapatkan kabar bahwa Tino (preman sekolah) meninggal dunia dikarenakan tewas saat mengendarai motor kesayangannya

"bener kan kata gue Jon, Tino tewas gara-gara buku itu"

"mustahil ini Ri, gak mungkinlah ya itu kan takdir Tuhan"

Tulis nama orang yang paling bener-bener lo benci dimanapun dia berada, gue menuliskan nama mantan gue yang buat gue gagal move on SOFIA

"mana gak ada kabar apa-apa tuh di handphone gue"

"tunggu besok, pasti bakal ada berita yang buat lo sedih"

Pagi hari ketika aku ingin berangkat sekolah, ada kabar dari ibunya Sofia

"selamat pagi"

"pagi, maaf ini siapa ya?"

"saya mamanya Sofia, saya ingin menyampaikan bahwa Sofia mengalami kecelakaan mobil tadi malam bersama dengan Alex (penikung gue)"

"oh iya tante nanti saya kesana"

Aku secepatnya pergi menuju rumah Sonia yang tak jauh dari rumahku tersebut, ada bendera kuning bertuliskan namanya. Aku langsung menangisi kepergiannya dengan senyuman termanisku

"hei, Jon gue gak ketemu buku yang bertuliskan catatan kematian"

"udah abis kali bukunya, makanya gercep"

"iya iya, gue lain kali cepet dah"

Pagi itu saat gue terbangun dari tempat tidur terindah ini, gue seperti orang yang bingung. Gue gak ngerti mau ngapain dan sama siapa, pukul 02.00 pagi aku dibangunkan oleh seorang wanita manis entah siapa namanya bawel banget

"Joni, ayok bangun sudah pagi ini. Jam berapa ini?"

"jam 2 pagi, kenapa? masih gelap cinta"

"BANGUUUUNNNNNN"

"iya iya bawel banget sih lo, ada apaan?"

"Nisya"

"kenapa sama Nisya?"

"mau bunuh diri doi, di gedung sekolah malem ini"

"yaudah biarin aja, dikirain apaan"

"yaudah gue nyelametin cemceman lo"

"apaan? Nisya? gue harus buru-buru ke sekolah sekarang"

Aku bergegas menuju sekolah yang terletak tak jauh dari kosanku tersebut, dengan sigap dan mata segar aku berlari

"NISYA CUKUP"

"BUAT APA GUE HIDUP KALO GUE SELALU DIMANFAATIN ORANG"

"lo ga kasian sama nyokap lo? biayain lo sekolah tapi diterpa kaya gini lo megang silet. Cukuplah Nis"

"eh dodol lu kira gue mau bunuh diri ya? di sekolah mau ada acara, makanya lo selaku anak osis juga bantuin gue"

Aku melirik ke arah Tigor yang sedang memakai make up cewe tersebut, dengan omongan ala-ala sinetron tersebut

"dasar banci terkutuk, aku disakiti olehnya"

"maapkan aku sayang, aku tak bermaksud"

"uh sakit banget rasanya"

Nisya tertawa geli dengan senyuman mempesona yang membuat jantungku berdegup kencang

"sudah, sudah gue geli liat kalian seperti ini"

Datanglah Ruri dengan senyuman bengisnya tersebut, mengembalikan death note ke tangan gue kembali

"dodol, kenapa lo buang, ini berharga buat lo kalau jatuh ke tangan yang salah bisa gawat"

Aku hanya mendiamkan omongan itu saja, aku pura-pura tak mendengarnya sambil mengerjakan beberapa decoran untuk  esok hari. Tanganku di tarik olehnya menuju ke atas gedung, yang mereka lakukan seketika menjadi freze dan tak ada kegiatan apapun.

"kenapa lo buang buku catatan ini?"

"gue gak mau jadi pembunuh, menurut pasal 340 KUHP berbunyi tentang pembunuhan perencanaan dengan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup, bisa pidana mati atau kalo beruntung ya 20 tahun. Lo kira gue mau gitu ngedekem di sel segitu lamanya"

"ribet banget ya hukum negara ini, di Jepang gue biasa aja deh"

"beda negara, beda pemerintahan, beda juga hukumannya"

"justru lo kan bantuin orang"

"gak itu namanya pembunuhan perencanaan"

"yaudah kalau begitu"

Ruri meninggalkanku dan buku catatan tersebut. Dengan gerakan cepat aku mengambilnya dan dimasukan dalam tasku, keesokan paginya terjadi aku melihat berita di televisi, ada segerombolan anak muda sedang merampok bank

Aku menuliskan nama perampok bank tersebut "MR X" keesokan paginya aku melihat berita bahwa MR X tewas dirumahnya

"good job Jon, lo udah melakukan tugas yang terbaik"

semakin lama catatan tersebut habis dan masaku untuk memegang catatan itu berakhir

"akhirnya lo bisa juga selesain ini catatan"

"sekarang gue takut, gue jadi buronan"

"ikut gue aja mau? kita ke Jepang sekarang juga"

Aku menganggukan kepala tanda setuju, waktu ke waktu hidupku berjalan dengan normal di negeri sakura ini. Aku saat ini memiliki seorang istri keturunan Indonesia dan anak yang lucu dengan memegang catatan kematian itu kembali dengan mataku yang sangat tajam dan memerah seperti darah

FINISH

cerpen gue kali ini terinspirasi dari komik japan yang berjudul death note dan judul ini gak akan gue rubah, hanya saja versi Indonesia. pengarang ini bernama Tsugumi Ohba

kalau komik gak seru tanpa adanya ilustrator yang handal
ilustrator ini bernama Takeshi Obata

arigatou gozaimasu sudah menginspirasi kita semua

gomen kalau ada salah dalam pasal #maklumanakakuntansi

referensi pasal gue

https://anggun90.wordpress.com/2009/02/20/pasal-340-kuhp/

_SE_

Your Reply