ama gue Violet menjalani LDR selama 3 tahun membuat kuping dan
mataku seakan sakit, kuping mendengar bahwa LDR itu cowonya gak bisa jaga
amanah, mata sakit melihat teman-teman berduaan dan pegangan tangan. Aku
terlihat seperti wanita yang kuat dan tegar tetapi di sisi lain aku rapuh dan
tertekan, awal bertemu dengannya di tempat wisata dekat dengan rumahku. Aku
berempat dengan temanku menggunakan 3 motor, diperjalanan selalu banyak
rintangan dan hampir celaka. Sesampainya disana aku bersama teman-temanku tidak
mengetahui kumpul dimana dan berapa orang, Setelah mengetahuinya aku bersama
mereka langsung ke tempat tersebut dan bertemu dengan cowo ini
"sanaan dong, kita duduk berdua biar lebih romantis"
aku sambil tertawa ketika itu, memeluknya dari belakang dengan tertawaan
bercanda
"ganjen amat lu Vi" temanku meledekku dengan
bahagianya
"kampret lu nyong, gue lagi diem malah kena" aku
mengejarya dengan raut muka yang kesal
Setelah bercanda dengan riang dan senangnya aku pamit untuk
pulang karena ingin menjemput ibuku yang belum pulang saat itu, sesampainya di
rumah aku mendapatkan bbm darinya
13:00
PING!!!
PING!!!
PING!!!
13:10
kenapa?
13:10
gak apa kok cuma mau bbm kamu aja
Aku curhat dengan ketiga teman dekatku yang kala itu masih
bersama-sama dengan jutaan tertawa dan senyuman yang ada
"Vino bbm gue" aku kegirangan sambil memeluk ketiga
temanku ini
"coba liat mana liat Vi" Nina sangat penasaran
"iniii liat deh seneng banget gue" aku seperti orang
yang di mabuk asmara
"terusin tep gas teruusss" Nina membuat asmaraku kian
memuncak dan makin naik saja
15:00
kamu udah makan?
hei
Vi
Vi
Vi
PING!!!
PING!!!
PING!!!
15:15
udah ini lagi kumpul sama anak-anak, ada Nada, Winsya dan Celin
15:00
okeh okeh kalau begitu, have fun yaa
Selama seminggu penuh aku bbman sama dia, dengan ucapan yang
romantis dan mampu membuatku tersenyum kala itu dan mampu melupakan seluruh
ingatanku kepada Vino lelaki yang meninggalkanku 2 tahun lamanya. Dia datang
kerumahku untuk yang pertamakalinya
09.00
rumah kamu dimana?
09:00
di Pondok Indah
09:00
oh oke aku akan kesana
09:01
bawain coklat yaa
09:01
iyaaa
Setelah sampai dirumahku, aku menyambutnya dengan hati yang
sangat gembira sekali. Menyambutnya dengan antusias
"mana coklatnya?"
"gak jadi belinya"
Aku merasa biasa saja dengan hati yang kesal, dia mengeluarkan
coklat tersebut dari kantong celananya tersebut
"maaf adanya ini, gak apa kan?"
"iya gak apa kok"
Dia memegang tanganku untuk yang pertama kalinya, dengan hatiku
yang sangat kacau aku menanyakan kepada dia
"kok udah pegangan tangan aja, emang kita udah
jadian?"
"kata mama aku, kalo cewe mau dipegang tangannya tandanya
dia suka sama orang tersebut"
Aku langsung duduk terdiam dan foto kacamata yang sedang kita
pakai ini, setelah itu beberapa bulan kemudian kita putus karna ada satu
masalah. Aku bercerita dengan adiknya yang bernama Vito
"To, kok Vino diemin gue ya? ada apa sih? kok dia php
gitu?" aku merasakan kegalauan kala itu
"emang gitu mba tapi dia gak bermaksud phpin mba
kok"
Aku mengerti dengan penjelasan adiknya yang terlihat seperti
saudara kembar bagi dirinya tersebut, 3 bulan kemudian aku menanyakan pada dia
"udah nikah ya Vin?"
"apaan si Vi, belum nikah gue jadi berita gak jelas gini
tau gak"
"lah kenapa?bukannya denger-denger kamu nikah?"
"susah dikasih tau soalnya"
Aku kembali mengutarakan hatiku yang sesungguhnya terhadap dia
dengan senyuman yang begitu sempurna dan lebar
"aku gak cari pacar lagi Vi, aku cari calon istri"
"aku mau kok"
"aku udah cape pacaran terus"
"iya aku mau"
3 tahun lamanya aku tidak bertemu dengannya hanya berbicara
lewat sosial media dan sms saja, sampai tiba waktunya dia mendatangiku dengan
senyuman terindahnya
"yang, aku udah di depan hotel nih. Dateng ya"
aku membalas smsnya tersebut dengan hati yang tersenyum dan
kegirangan
"iya tungguin aku aja ya kamu"
Sesampainya depan hotel tersebut aku memeluk dirinya dan
menceritakan banyak hal yang hanya aku dan dia saja yang mengetahuinya, aku
mencari sarapan dekat dengan rumahku bersama dirinya menggunakan motor
kesayanganku
"yang, tambah gemuk kamu kayanya" Vino menyindir
diriku
"iya nih, gimana gak ndut kerjaannya makan, tidur sama
nyanyi di smule"
Dia hanya menganggukan kepala saja tanda mengerti akanku,
sesampainya di sana aku turun dari motor kesayangank, bajuku yang terlihat
terbuka sedikit tersebut membuatnya risih dan membenarkan bajuku
"yang masih cari kerja aja? gak usaha aja?"
"disuruhnya cari kerja yang, usaha mah gampang"
"oalah begitu, ya kamu emang cocoknya jadi karyawan si
yang"
aku hanya menganggukan kepala dengan senyuman sinisku ketika
itu, aku melanutkan kembali perjalanan menuju tempat wisata dan saat iu tempat
wisata yang aku datangi adalah tempat dimana kita pertamakali bertemu
KISAH CINTA LDRKU
undefined
undefined. undefined
undefined. undefined
“iya iya aku inget
kesini”
“iyalah yang ini
kan tempat kita pertama kali ketemu”
Dia hanya
menganggukan kepala saja kala itu juga, dengan mencari tempat untuk berfoto
disana dia rela membawaku berkeliling tempat wisata tersebut
“aku lupa tempatnya
dimana yang”
Setelah ditanya dengan
warga setempat dan satpam disana akhirnya kita menemukan tempat yang dimaksud
tersebut, aku berfoto ria di tempat tersebut dengan hati yang sangat bahagia
kala itu
“aku kangen sama
kamu, kangen banget”
“aku juga kangen
sama kamu”
Aku memeluknya dengan
dekapan yang begitu erat dan begitu sangat kuat sekali sampai tak ingin
melepaskannya kembali. Seharian aku bersamanya dan tiba saatnya aku untuk
pulang kerumah
“aku masih kangen
sama kamu”
“besok masih bisa
ketemu kok”
Diciumlah pipiku
dan keningku dan sedikit pelukan rindu untuk menghilangkan rasa rindu yang ada
di dalam diri, keesokan paginya dia datang kerumahku dengan sangat senang, Hpku
diperiksa olehnya dan ada satu sms dari modusanku saja
“ini siapa yang?”
“gak tau yang,
soalnya itu nomer gak jelas” sengaja aku tak memberikan nama di nomer tersebut
Dengan raut muka
yang emosi dan marah dia meminta untuk pulang ke kampung halamannya tersebut
“yang aku mau
pulang, uang aku abis, dirumah juga banyak masalah”
Dengan hati yang
sangat berat aku hanya menganggukan kepala saja, selesai sholat zuhur dia
kembali pulang dengan membawa motor kesayanganku ini, aku memeluknya dari
belakang dengan raut wajah yang sedang sakit, aku tertidur dalam dekapannya
yang begitu membuat diriku nyaman. Sesampainya di stasiun aku memeluknya tepat
di leher menandakan bahwa dia tak boleh pergi
“cepet ya balik
lagi kesini”
Dia menganggukan
kepala dengan senyuman terindah yang dia miliki, dia menghampiriku dan
mengatakan sesuatu
“jauhkan semua
teman cowok dan mantan”
Aku menganggukan
kepala tanda setuju, aku pulang kerumah dengan hati yang sangat gusar dan
merana seperti itu, merindukan dia hanya sebatas mentari dan menyanyikan lagu
kita yang membuat hatiku tenang dan bersabar. Hingga kini kita masih menjalani
dengan hati yang sangat gembira dan senang
FINISH
_SE_


thank you ka