Archive for April 2016

IMVU, ULANG TAHUN ADEK, JOBFAIR

undefined
undefined. undefined

ceritanya beberapa hari ini gue on imvu setiap hari, diajak main sama anak harvetsmoon bernama Gesti tapi dia gak pernah nongol di game itu, Beberapa hari ini juga anak imvu ngajakin gue main pigg lagi untuk yang kesekian kalinya. Males sih gue main pigg, bosen geeilaaa kekasih pujaan gue juga saat ini main line play gue diajak tetapi karena memory hp gue full kebanyakan foto - foto gak jelas yang bikin orang kesal dan betein makanya beberapa foto gue apusin. Hp gue ini kebanyakan isi fotonya adalah pacar dan para mantan - mantan yang gue belum bisa buat menghapusnya dikarenakan gue belum bisa move on. Bocahnya gue dahulu adalah gue ngapus foto gue sama mentan terindah gue #eakkk, beberapa foto sama pacar




beberapa hari yang lalu juga gue sibuk sama ulang tahunan ade gue, semua prepare persiapanpun gue lakuin bareng nyokap. Kemarin juga ikutan jobfair lagi di plaza Depok Ramayana jobfair disana gak banget menurut gue, banyak orang - orang yang melihat jobfair tersebut tanggapannya adalah "ini jobfair?" gue liat jobfair pertamakali dalam hati gue bilang "jobfair?segini doang?" ekspetasi gue soalnya jobfairnya itu gede dan banyak banget, ternyata cuma beberapa perusahaan aja

dimulai restoran Cina sampai buat bangunan ada disitu, indomaretpun ada hanya saja untuk yang tinggi cewe 155 dan cowo 160. dikarenakan tinggi gue 157 jadi aja gue coba di indomaret. untuk melamar sebagai accounting, karena jurusan gue accounting. Pengen sih ppindah gitu gak mau ngikutin jurusan gue, cuma apa daya gak ada yang buat jurusan sastra. Gue pengen banget kerja diperusahaan penerbitan, gue pengen ngambil beberapa pelajaran dari mereka

Setelah gue mengikuti jobfair ujung dari segala ujung kalau misalnya main ke Depok pasti aja ujungnya ke kampus lagi dan mengenang kisah kita dikampus #kisahpersahabatan. Sepulangnya dari kampus habis magrib gue langsung ke Mall di daerah Depok, gue ditraktir ade gue makan pizza #lagibaikdia #bokapyangbayar, makan sekeluarga dan jalan - jalan bersama keluarga #halterindahkan. sebelumnya dikampus gue makan siomay, beli ultra strawberry, makaroni kering dan lidi - lidian yang asin  hmm yummy. 

setelah makan guepun disuruh untuk pulang terlebih dahulu alasan bokap sih biar gue gak pulang kemaleman, padahal kalo gue pulang malem it's ok. Gue jadi punya cerita menggelikan waktu gue jalan- jalan bareng keluarga ke suatu mall di daerah Pejaten, gue melihat mantan gue, tanpa ada aba - aba gue langsung cabut dan lari #kejadianwaktuguepulang 

Gue sih bawa laptop, hanya saja untuk mencharge handphone. Dipendopo sebelah gedung 3, mati semua udah bilang si ke OB, tetapi kata OB suruh lapor ke satpam #masihajamainoper. akhirnya ada chargeran tunggal di belakang gedung 2 kampus D, yang dahulu adalah sejarah gue bersama mantan dan saat itu sedang ngecharge handphone #flashback. Gue ngecharge weh, mau ngecharge dikelas?udah mati dikunci semua, nyari anak karate gak ada batag hidungnya, kalian kemana weh dd cariin ga ketemu u.u 

muka dd lagi ancur kaka
sekian dari gue, see u next blog

#NB
1. yang harus kalian pentingkan adalah keluarga kalian, tanpa keluarga kalian tidak akan seperti sekarang, keluarga ada segalanya 

cium dari jauh



pejuang LDR

26 FACT ABOUT MY SISTA

undefined
undefined. undefined

Maaf yang minta fact tentang adek gue, baru bisa dd kirim soalnya kemarin melanjutkan cerita yang dd kerjakan. ini nih fact tentang adek gue, ditambahin deh #nebusdosa

1. gue deket banget sama dia

saking deketnya sampe tukeran orang

 2. lebih tinggi dari gue #nahloh, lihatlah perbedaan dibawah ini tinggian mana?


3. Ade gue ini bisa dibilang sebagai anak yang kalo foto muka suka diancurin 


4. egois banget anaknya sumpah, kalo udah egoisnya kambuh mau diapain juga bakalan ngebentak bentak dia

5. otaknya encer, mathnya keren, fisikanya tokcer 

6. kalo budeknya udah kambuh, gak akan lihat sekeliling 

7. ulang tahunnya tepat tanggal 26 April 1997

8. Kalo lagi berantem sama gue udah kaya pasar, gak ada yang mau ngalah (berujung gue yang ngalah)

9. Paling deket selain sama gue ya sama nyokap

10. Ade gue ini manjanya ke gue, pengen nonton minta bayarin, pengen nasi uduk minta beliin, pengen ini itu minta ke gue sampai uang ojekpun terkadang minta sama gue 

11. Sekalinya punya pacar sama kaya gue, berbeda agama

12. Kalo udah bahas mantan, doi pasti langsung kesel banget ke gue #samakayague

13. Bedanya 5 tahun sama gue, dari perbedaan ini makanya gue terkadang pengen nabok mulut ini anak

14. Doi paling suka pelajaran ilmu pasti, kaya fisika, tapi fisikanya itu terapan

15. alasan doi masuk sipil kalau menurut gue, karna doi jago banget gambar dan fisikanya juga keren, matematikanya juga mematikan. Beda sama gue nilai matematika gue jeblok, tapi doi gak bisa yang namanya nulis #different 

16. Ade gue ini masih polos banget, nakalpun belum pernah dia. Gak kaya gue yang udah terkontaminasi dengan virus - virus orang gila disekeliling gue. 

17. sama dia kaya gue anaknya JARANG BANGET YANG NAMANYA MAU MANDI

18. bukan gamer adek gue ini, doi lebih suka dunia real yang apa adanya 

19. anaknya simpel kaya gue, saking simplenya doi kekampus pake sendal #kayaguewaktulatian

20. tinggal nunggu waktu doi kayanya bakalan nakal sama kaya gue

21. paling gak suka waktu liat cacing, buku biologinya sampai dilipet karena gamau liat doang

22. panggilan sayang gue ke dia godel dan perkedel basi #biasanyadoinyaut

23. paling gak bisa yang namanya bikin doodle

24. doyan banget sama yang namanya pizza, chicken nugget dan makanan cepat saji lainnya

25. Doi pernag masuk kelas pake sendal jepit #wtf

26. suka banget bikin gue kesel, bikin gue errr ngamuk ngamuk gak jelas dan berujung dia ngakak 



beberapa fact tentang ade gue yang paling gue sayang banget dan gue cintai sepanjang masa, yang bikin gue keseeelll bangeettt #janganlupabeliinhoodieyadel wkwkwk

cium dari jauh



pejuang LDR

CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN

undefined
undefined. undefined

perkenalkan nama gue Violet, gue seorang gamer yang berasal dari Jakarta. Gue punya cowo yang bernama Nino seorang pria yang berumuran sama denganku, saat itu aku masih kuliah semester 3 mengambil jurusan akuntansi dan dia masih belum menjadi apa - apa. Aku berkenalan dengannya dari game Amerika dengan lisensi jepang, saat itu aku sedang berjalan - jalan disebuah park

"sendirian aja" aku menggodanya karena tak ada teman bermain

"iya nih" Nino mengangguk dengan senyuman khasnya yang membuatku terpesona

Tanpa berpikir panjang aku langsung menanyakan tentang identitas dirinya, yang membuatku makin penasaran

"nama lo siapa?" ucapku sambil tersenyum - senyum sendiri

"Nino" ucapnya dengan nada cuek dan tegas

"Violet, umur kamu berapa?" aku makin penasaran saja

"20 tahun, kalo lo umur berapa tahun?" ucap Nino dengan nada tegasnya dan penasaran

"sama kaya lo, by the way gue buat beberapa puisi loh" aku sengaja pamer dengannya sambil tersenyum dari balik komputer

"wah sama dong, nanti aku kirimin ya" Nino tersenyum manis sambil sambil mengangguk
 
seharian kita bbman dengan asik dan tertawa terbahak - bahak, tahap pendekatanku dengan dia pun makin menjadi. makin lama makin dekat sampai akhirnya kita jadian, aku yang baru pertamakali merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama ingin merasakan perhatiannya

"yang lagi apa?" aku penasaran sekali

"lagi duduk" ucap nino dengan jawaban yang sangat dingin

"yang aku mau ke kampus nih, udah telat banget" aku meminta izin dengannya sambil tersenyum sendiri

"yaudah jangan lupa pake jaket, nanti item kamu" ucap Nino dengan sambil tersenyum manis

aku langsung berangkat kekampus dengan hati gembira dan senang, sesampainya dikampus aku menceritakan semua hal kepada kedua sahabatku. sepulangnya aku dari kampus aku ingin pergi mall dibilangan Depok, langsung bbm dia

"yang, aku mau jalan sama temen nih" aku bbm yang kala itu sudah menaiki brio temanku

"oh yaudah sama siapa aja?" dia menanyakan dengan wajah was - was

"sama temen aku sepasang yang, gak apa - apa ya" dengan muka serius aku bbm dia

"jangan sama cowo dong" Nino bbm aku dengan muka cemberut dan cemburu sekali

"lah yang temen aku aja cowo, tenang aja cuma sahabat kok. inget kata - kata aku aja i love you, i miss you and i need you" aku langsung mengakhiri dan menyimpan hpku dalam tas ransel yang begitu besar

akupun dengan senang berjalan bersama kedua sahabatku, sesampainya di mall tersebut aku berfoto dengan kedua sahabatku.

"Din, kayanya bagus deh kalo foto disini" ucapku pada sahabat wanitaku Dini

"yaudah Vi, foto aja yuk" Dini langsung meminjam cameraku untuk berfoto bersama - sama didepan patung kelinci tersebut

Handphoneku langsung bergetar sangat kencang dan cepat sekali dan berkali - kali, Mondy sahabat priaku langsung menyerahkan padaku

"Vio ada telpon nih, dari cayankku" ucap Mondi sambil tertawa terbahak - bahak dan disusul dengan Dini

"what the, mana sini sini" aku langsung mengambil handponeku begitu saja

"halo, apa benar ini Violet pacar Nino Saputra?" diujung telpon terdengar suara bapak - bapak yang sedang bersedih

"iya, benar ada apa ya?" perasaanku langsung tidak enak mendengar hal tersebut

"saya dari kepolisian ini memberitahukan bahwa Nino Saputra mengalami kecelakaan di depan kampus J1" ucap bapak polisi dengan kalimat yang sangat jelas dan tegas

kaki dan tulangku langsung lemas seperti tak ada tenaga sama sekali, langsung kau berkunjung kerumah sakit tersebut bersama mereka berdua menggunakan mobil sahabatku tersebut. Dengan hati bimbang dan cemas aku melajukan kendaraannya.

"Din, gue yang bawa ya mobil lo soalnya lo nyetir lama banget kaya keong. Gue ada sim kok tenang aja" aku meminta izin pada Dini yang memiliki mobil tersebut

"oh yaudah Vi, bawa aja gue samping lo ya" Dini mengangguk perlahan dengan pasrah

aku melajukan kendaraan dengan kecepatan sangat tinggi, sampai aku ingin menabrak sepator

"Vi, udah biar gue aja yang bawa" Mondi menyuruhku untuk meminggirkannya

"gak usah Mon, biar gue aja" aku menahan air mata ini supaya tidak jatuh ke pipiku

Aku melajukannya makin kencang tak sengaja air mataku menetes juga, tanpa basa basi aku meminggirkannya dan menyruh Mondi untuk menggantikanku

"nih Mon, lo aja deh gue gak kuat asli" ucapku dengan air mata yang menetes deras, dipeluklah aku oleh kedua sahabatku

"udah Vi, Nino gak apa - apa kok" ucap Dini sambil memenengkanku

Dalam perjalanan aku menahan air mata yang kian lama makin menetes deras, diusaplah air mataku oleh Dini sampai aku tertidur. Sesampainya dirumah sakit aku melihat tubuh yang kaku dan tak dapat berbuat banyak lagi untukku. Aku hanya dapat melihat dari kaca saja tanpa dapat melihatnya langsung

"Vi, kok gak masuk?" ucap Dini sambil menarik tanganku dengan khawatirnya

"gak usah Din, liat dari sini aja udah cukup kok" aku tersenyum manis ketika itu

Datanglah 3 anak muda datang untuk menjenguk Nino, dengan hati tak tenang dan khawatir aku langsung bersembunyi dibalik tembok. Tak sengaja mereka berbicara tentang hubunganku dengan Nino

"yahilah Sya Nino mendingan sama lo deh, lebih cakep perhatian lagi" ucap Chaki sambil tertawa terbahak - bahak

"iyalah Sya, secara kan lo lebih cantik ketimbang cewe sok tau itu" ucap Tina dengan aksi ingin menonjok

"iyalah jelas sama gue, orang gue lebih baik daripada Violet si ratu drama itu" ucap Tasya dengan tangan yang melemparkan rambutnya sambil tertawa terbahak - bahak

aku hanya dapat tersenyum manis mendengar ucapan mereka yang menyakitan hatiku tersebut, tak terasa langit mulai gelap dengan secepat mungkin aku mengajak mereka pulang

"pulang yuk, udah malem nih" aku menggandeng mereka untuk pulang

"yakin Vi kita pulang?" ucap Dini dengan muka kebingungan, aku menganggukan kepala sambil menahan tangis dan tersenyum dengan manis

Kita bertiga pulang kerumah, dengan hati kecewa aku tersenyum manis sambil melamunkan kata - kata yang diucapkan teman - temanku tersebut. Diparkiran aku bertemu dengan sahabat semasa SMA ku Nina, Wina dan Vigo yang memainkan game sama denganku.

"Vio, kok pulangnya buru - buru ga nemenin cowo lo apa?" ucap Vigo sambil menarik tanganku dengan keras

"gak, udah ada Tasya yang nemenin dia" ucapku dengan menitiskan sedikit air mata, aku langsung memeluk dan menangis dalam pelukan mereka

"yahilah, Vi, Vi ngapa nangis sih lo. putuskan sajalah" ucap Nina dengan tegas dan penuh emosian

"gak Nin, gue sayang banget sama dia" ucapku dengan air mata yang tak mampu ku bendung lagi

Setelah kejadian itu aku dan Nino tidak berhubungan lagi, selama setahun aku menahan rasa sakit yang teramat dalam. Sampai suatu ketika Nino menghubungiku kembali dengan bbm yang atasnya tertulis nama Tasya

"hai kamu apa kabarnya?" Nino memulai percakapan terlebih dahulu

"aku baik kok, kamu apa kabarnya?" ucapku sambil menahan kata rindu yang berkecamuk dalam diri

"baik banget kok, kenapa kamu gak dateng saat aku sakit waktu itu?" ucap Nino dengan emot menangis setelahnya

"aku sibuk banyak tugas" aku menjawab seadanya sambil menitikan air mata

"by the way, kamu udah jadian ya sama Tasya" ucapku dengan tersenyum manis

"belum kok" ucap Nino dengan senyuman manisnya, sambil berkata dalam hati 'maaf sayang aku baru pedekate sama Tasya' dengan sedihnya

aku hanya mendiamkan saja sampai beberapa hari, barulah dia mengaku kalau sudah berpacaran dengan Tasya, sampai akhirnya aku menyatakan untuk break. Akupun curhat dengan Lina yang ternyata sahabat Tasya.

"Lin, aku masih sayang banget sama Nino" akupun bbm dengannya sambil merasakan patah hati

"trus kenapa?" Lina membalas bbmku dengan cepat

"gak apa sih" balasku dengan cepat sambil menangis dalam senyuman

Tak berselang lama Tasya mendatangiku dengan muka kesal dan geram dengan memancing emosiku untuk kesekian kali

"lo masih sayang sama Nino?" ucap Tasya dengan kesal

"Gak, udah ga ada rasa" ucapku sambil menahan tangis yang kala itu sedang terbendung

"halah, jangan sok sinetron deh lo" ucap Tasya dengan nada marah dan membentakku

"udah Vi, jujur aja mumpung ada Tasya nya" ucap Lina menengahkan kita

datanglah cowo dengan gaya yang biasa saja dan memasuki ruanganku dengan gaya sok tau dan tak mengerti masalahnya

"ada apa ini?" ucap Tino dengan muka yang kebingungan

"ini nih, bilang dia masih sayang sama cowo gue tapi gak ngaku" ucap Tasya dengan nada kesal

"yaudah datengin aja Nino nya" ucap Tino menyelesaikan masalah kita

Nino pun datang ke ruanganku yang berada dalam game tersebut, dia disuruh memilih antara aku dan Tasya. 

"Lo ngomong jujur sekarang sama dia Vi, lo sayang gak sama dia?jangan kaya sinetron deh lo" ucap Tasya ingin menggigit aku

"gue gak suka sama dia" aku langsung pergi dan pergi kerumah temanku Valdo, aku langsung menceritakan kejadian tersebut semua

Setelah itu, hubungan percintaan kita menjadi tidak jelas dan kita sama - sama sudah memiliki kekasih baru tetapi cinta mereka tidak akan pernah pupus sampai akhir zaman. Violet dan Nino masih mengharapkan cinta seperti yang dahulu, mengharapkan seperti dahulu dan cinta yang seperti dahulu tetapi mereka tidak berani berbicara yang sesungguhnya karena Violet ingin Nino bahagia.

surat terakhir untuk Nino dari Violet

halo Nino, gue ingin berbicara dengan lo nih gue sayang banget sama lo, gue gak bisa move on dari lo sampai saat ini. No, kapan gue bisa lupain elo kangen banget ini gue sama lo. pokoknya I miss you, I need you and I love you 

dari


Violet 

FINISH

DEWASA

undefined
undefined. undefined

suatu hubungan pasti ada istilah yang namanya BERANTEM, SALAH PAHAM dsb yang membuat hubungan tersebut menjadi retak dan usai. Kemarin abang gue terkena salah paham, hubungannya di adu domba oleh sahabat pacarnya. Gue udah sering di adu domba tetapi biasa saja, Hubungan dewasa itu bukan hubungan yang harus ML tiap saat, harus maaf c*um**n bukan. Hubungan dewasa itu hubungan yang dilandasi rasa kejujuran, kesetiaan, kepercayaan dan komunikasi yang cukup. 

sekarang kalian mengerti dewasa itu apa?menonton film porn?kissing?ML?bukan itu, itu salah besar. Dewasa itu sikap dimana seseorang dapat mengendalikan emosinya, dapat dipercaya dan dapat bertanggung jawab. Kedewasaan bukan pula diukur dari usia seseorang tetapi diukur dari pola pemikiran orang tersebut satu lagi menjaga harga dirinya bagi kaum perempuan atau wanita.

dewasa dalam perempuan itu dia yang dapat menjaga dirinya sendiri dari pengaruh lingkungan yang buruk bagi dirinya dan orang lain. Kedewasaan dalam kaum hawa bukan berarti dia yang jago menghitung, cerdas bukan dan nilai anjlok?bukan. kalau dia sudah dapat mengendalikan hawa nafsu dan dapat bertanggung jawab dapat dipastikan, dia memperoleh nilai yang terbaik dikelasnya itu yang dikatakan dewasa bagi wanita.

Seorang wanita mabuk, memakai obat dan berujung pada maksiat, yang malu siapa?diri kita sebagai seorang wanita. Kalian juga harus mengenal diri kalian sendiri, kalian seperti apa, bagaimana kalian, harus seperti apa kalian, apa yang dapat kalian lakukan untuk hari ini dan masa depan. Tetap satu saran gue "BE YOUR SELF" jadi diri kalian sendiri itu sudah menunjukan kedewasaan kalian. 

Disini kita sama - sama sedang belajar dewasa, gue juga sedang belajar menjadi seorang wanita yang dewasa. Yang gak mau merugikan orang lain, yang gak gampang emosi, so yuk kita belajar dewasa mulai hari dan selamanya dan bukalah cakrawala kalian dengan luaasss



SELAMAT HARI KARTINI, SEMOGA WANITA INDONESIA DAPAT MEWUJUDKAN SEGALA MIMPINYA DAN DAPAT MENJADI WANITA DEWASA, amin

cium dari jauh




PEJUANG LDR

JODOHKU ITU KAMU

undefined
undefined. undefined

nama gue Vanya, gue terlahir sebagai anak kuliahan semester 5 yang sangat populer campus ini, campusku termasuk elit dan terpelajar. Ada satu anak lelaki yang mengidamkanku hingga saat ini bernama Tino, hanya saja aku menganggapnya sebatas teman tak lebih. Ke campus dia selalu membawakanku makanan yang dia janjikan padaku esok hari

"No besok bawain gue MCD ya sama temen - temen gue" aku menyikut lengan Tino yang sedang bengong saat itu

"iya, Nya aku bawain berapa ya?" ucap Tino dengan terbata - bata sambil membetulkan kacamatanya yang seperti botol tersebut

"bawain 6 buat Vanya beserta yang lain, kalo perlu sekelas No" ucap Sandra temanku sambil tertawa dengan kerasnya

datanglah seorang anak pintar, lelaki tampan yang selalu membela Tino dalam kondisi apapun bernama Nino memarahiku beserta temanku

"Nya, Nya gak ada puas - puasnya ya lo jailin Tino, yuk No kita ke beli makan aja" Nino memarahiku dengan menggelengkan kepalanya dan langsung mengajak Tino keluar kelas

"yahilah No baperan amat, kita kan cuma bercandaan doang" aku meledeknya dan sesegera mungkin Nino mengacungkan jari tengah ke arahku dan teman - temanku

"apa banget deh guys Nino belain Tino mulu, bete gak sih kalian" wajahku langsung berubah menjadi bete gak jelas

"Nya, lo suka sama Nino" Vino sahabatku menggodaku begitu saja dengan mencubit pipi manisku ini

"gak lah, ga mungkin gue suka sama orang sok ikut campur kaya dia" wajahku berubah menjadi sangat cuek dan dengan cepat keluar dari kelas

"yah Nya gitu aja baper, jangan baper gitulah Nya" Siska  mengikutiku dan di ikuti dengan sahabatku yang lain

"laper gue, mami gak bawain gue bekel tadi pagi" aku langsung menuju kantin bersama ke empat sahabatku ini

"yaudah kalo gitu makan yuk, kasian cacing dalem perut gue" Sandra memegang perutnya yang gede tersebut

"aha, gue punya akal jalan yuk guys shopping kita kaya biasa. Ada diskon kemarin gue liat di butik tempat lo. iya kan Nya?" Siska langsung merangkul pundakku begitu saja

"oh, iya bener Sis lagi discount gede - gedean" ucapku sambil tersenyum manis dan batin menangis

"lah gila lo Sis mau kesana, pulang malem nanti kita" ucap Renny sahabat terbaik dan teman cerita kehidupanku

"Angga mau curhat dong, bingung gue" aku menggandeng tangannya ke suatu tempat genk Flow (genk Vanya kumpul saat ingin jalan)

sambil berjalan aku bengong dan memikirkan semua ini sendirian, dengan pikiran kalutku dan kebingungan ini tak sengaja air mataku mengalir begitu saja

"Nya, lo kenapa?" ucap Angga sambil memperhatikanku

"mami dan papi dari kemarin berantem aja masalah yang gak jelas, papi juga sekarang ga ada dirumah  dan mami sibuk diluar rumah bersama teman - teman arisannya" air mataku menetes jatuh kebawah begitu saja

"udahlah Nya, sekarang lo fokus aja dulu kuliah, belajar yang rajin" Angga memberikan solusi terbaiknya

"gue bingung Ngga, gue ngerasa kesepian dirumah. Kaka gue sekarang juga kalo ngajak temennya pada mabok di kamar dia" aku menangis makin menjadi

"kakak lo bukannya cewe Nya? kenapa lo takut, lagian kakak lo gak bakalanlah jerumusin elo" Angga tersenyum sambil merangkul Vanya

"gak Ga malah kaka gue nyekokin gue waktu itu, gue cabut aja ke tempat biasa" aku mengeluarkan air mata dan sahabatku yang lain tiba - tiba mendatangi kita, akupun mengusap air mata dan tersenyum

"curhat apaan sih neng, serius amat sampe main rangkulan gitu" ucap sahabatku serentak dan Sandra mencoel lenganku sambil tersenyum

"KEPO BANGET SIH KALIAN" ucapku dengan keras di samping kuping Sandra yang sedang melamun

"Vanyaaaaa, iseng banget sih lo" Sandra mencubit lenganku dengan kerasnya dan di gelitiklah aku

sedang asik bercanda bersama sahabat - sahabatku, kakaku menelponku akupn langsung mengangkatnya takut hal penting terjadi di rumah dengan menggunakan headset aku langsung memberi salah satu headsetku ke Renny

"de, sini lo temenin gue ada Johan juga gebetan lo kan de?ada cowo gue juga disini" kakakku menelponku sambil mabuk dan dengan omongan tak jelas sambil tertawa terbahak - bahak

"gak ah ka, gue lagi dikampus mau ada kuis" aku ketakutan dan berbohong dengannya

"sini de, kasian b*g* Johan butuh kehangatan, lu tinggal peluk doang" ucap kakaku dengan tertawa makin terbahak - bahak

"tempat biasa lo kumpul sama temen lo de, enak banget dek abis nyuntik gue" kakakku tertawa dengan senangnya, langsung aku mematikan telpon tersebut dan mukaku langsung terlihat pucat

"lo sakit Nya?" ucap Sandra dengan nada panik

"gue gak apa - apa ko San, slow aja" aku tersenyum dibalik ketakutanku tersebut

"tempat biasa aja yuk, udah lama kita gak nongkrong disana" ucap Rizal sambil mengeluarkan rokok mentholnya dari saku celananya

"gak mau gue, gak gak" ucapku dengan nada ketakutan dan setelahnya diam saja

"gue ada nih recomended banget buat kita - kita" Angga tersenyum sangat manis dan langsung mengeluarkan brosur dalam saku bajunya

"wah ini sih mantep Ga, buka jam berapa?" Vino langsung mengambil brosur tersebut dan membacanya secara perlahan

"recomended banget nih Ga, kebetulan club gue pengen adain pertemuan" Rizal merampas brosur ditangan Vino

"yah malem, gue mana boleh keluar malem" Siska langsung lemas tak berdaya seperti disambar petir kala itu

"tumben amat Sis, biasanya lo ngejajalin seluruh bar seantero negeri buat ngedj disana" ucap Rizal dengan bawelnya

"Vino sableng yang gak bolehin gue keluar malem" Siska terang - terangan berbicara kepada kita

"ada hak apa Vino ngomelin lo?ni anak satu emang rese banget" aku sedikit mengomeli Vino sambil menjitak kepalanya

"gak tau tuh anak" ucap Siska dengan muka sedikit ditekuk

"jalan bareng ya Sis" Vino mengedipkan matanya ke arah Siska yang kala itu sedang menggalau

"ah, Vin lo kan php janji doang mau ikut, nyatanya diajakin susah banget" ucap Siska sambil cemberut dengan muka ditekuk dan memukul lengan Vino dengan mesranya

aku beserta sahabat sahabatku langsung tertawa terbahak - bahak dengan meledek mereka berdua, akupun menyikut lengan Vino

"apaan?jalan bareng?kaya udah nikah aja lo berdua" ucapku sambil tertawa terbahak - bahak dan diikuti teman - temanku yang lain

"emang kita udah nikah, sebulan yang lalu kali. Lo aja pada gak dateng" ucap Vino sambil mengelus kepala Siska dengan rambut warna coklat muda tersebut

"ah curang masa kalian ga ngundang kita sih" Sandra mencolek tangan Siska yang mulus dengan emosi yang meledak

"ngundang, cuma karena kalian ada kelas semua, cuma ini anak curut Ijal (Rizal) ga ada kelas jadi gue kasih ke dia" Vino langsung bermuka serius sambil memandang Siska, dia hanya menganggukan kepala sambil tersenyum manis

"waahh, anak kampret gak ngasih undangannya" aku langsung menyikut tangan Rizal

"gak bisa ngajak lo main malem lagi dong Vin. lo gak bisa meluk gue lagi Vin ditempat biasa" ucapku dengan nada sedikit manja

"JANGAN KOMPOR VANYA KUPET, itu masalalu kita Vanyaaa" ucap Vino sambil menggelitik perutku dengan nada keras yang sedikit dipelankan

"Nya, boleh gue ngomong sama lo sesuatu, berdua aja" ucap Angga dengan muka bingung dan gugup ketakutan

"ok Ngga, mau ngomong apa?" tanganku ditarik Angga ke suatu tempat kemudian kita duduk bersama

"gue gue gue" Angga berbicara dengan gugupnya

Seketika ada yang memanggilku dari ujung koridor ruangan kampusku 'Vanyaaaa, ajarin gue dong gak ngerti ini' Nino yang memanggilku dengan lantangnya, aku langsung menghampiri Nino

"bentar ya Ngga, ada yang minta ajarin itu" aku menghampiri Nino dengan perasaan kesal dan bercampur aduk

"apaan sih lo, bikin rusuh mulu" aku kesal dan mengambil buku matematika dasarnya

"ajarin cara kerjakan soal" ucap Nino dengan manja sambil memeluk diriku

"gini nih caranya, by the way ngapain sih lo meluk gue" aku mengajarkan Nino dengan telaten, kemudian aku marah - marah dengannya

"yahilah Vanya Vanya, gue tau semuanya tentang lo" ucap Nino ingin mencium bibirku yang mungil ini

"lo apa - apaan sih No, jangan ngapa - ngapain lo" aku langsung marah dan meninggalkan Nino begitu saja, dia langsung mengacungkan jari tengahnya

aku bergegas menuju taman tempatku berada dan aku menceritakan semua yang ku alami bersama Nino barusan, tanggapan merekapun menjadi sangat geram kepadanya

"kurang ajar Nino, harus gue kasih pelajaran" Angga terlihat kesal dan siap menerkam siapapun yang ada di depannya

"udah biarin Ngga, gue gak apa - apa kok" aku menenangkan diri dan bersikap cuek atas sikap Nino yang dia lakukan kepadaku

Ketika malam tiba aku bersama teman - temanku kumpul di tempat yang sudah kita janjikan sebelumnya yang berada di Kemang

"tumben Nya, sampai duluan berduaan lagi sama Angga rangkulan gitu" Sandra meledekku sambil mencolek lenganku

"iya dong, emang kalian berdua aja yang bisa" ucap Angga dengan cueknya sambil menatap tajam muka Rizal

"ngapain lo, ngeliatin gue sadar Ngga?" Rizal langsung membuang muka ke arah Sandra dan tersenyum manis

"nah lo, senyum sendirian kenapa?sarap?stress?duduklah kalian" ucap Angga dengan melepaskan pelukannya dari tubuhku

"jadi gini kabar baik banget nih" ucap Rizal dengan tersenyum bahagia

"gue hamil anak pertama" ucap Sandra dengan hati yang senang dan gembira

"by the way ini cafe perisai punya lo berdua?" ucap Rizal dengan muka penasaran dan kebingungan

aku dan Angga hanya menganggukan kepala saja, sambil tersenyum manis aku memanggil waiter untuk memesan beberapa makanan dan minuman. Datang Siska dan Vino dengan mobil lambhorgini beserta temen satu club mereka

"Nya denger - denger lo udah jadian sama Angga?" Vino meledekku sambil merangkul Siska yang sedang sakit tersebut

"soalnya ada yang bbm laki gue tadi bilangnya sih 'gue udah jadian nih' kaya gitu" Siska ikut meledekku dengan tawa khasnya seperti kuntilanak tersebut

"ih suara kuntilanak mulai keluar" aku menggoda Siska dengan menyikut lengannya yang super kecil tersebut

Setelah Siska dan Vino duduk dan memesan makanan yang begitu banyak, akhirnya aku dan Angga mengumumkan satu hal

"jadi begini, gue dijodohin sama nih peak satu Angga. Gara - gara dia sering ke rumah gue mulu malem minggu dan bokap gue minjem sama bokapnya buat bikin usaha ini" ucapku dengan nada cuek dan kesal

"intinya kamu juga sayang kan sama aku" Angga mencium pipiku dengan mesranya

"jangan begitu kalian, nanti kalian jodoh beneran baru tau" Vino meledekku dengan merangkul kita berdua

"sayang, Vino tuh ledekin aku mulu" mukaku langsung ditekuk dan memeluk Angga dengan mesranya

"jangan gitu lo No, kasian tunangan gue tapi lanjutkan aja" Angga tertawa dengan riang gembira sambil mencubit pipi tembemku

"what the, cowo ternyata sama aja" aku langsung cuek dan menutup telinga

"emang cowo itu sama aja" ucap Sandra dan Siska secara bersamaan, kita langsung meninggalkan para lelaki ke  meja kasir untuk merubah pesanan sesuai dengan yang para lelaki sukai

Saat kembali, aku di ledek oleh Angga dengan kalimat yang mesra dan romatisnya kepadaku begitupula dengan Siska dan Sandra

"cieee, calon gue abis ngapain tuh ke meja kasir?" aku diledek Angga dengan sambil tertawa dengan kerasnya

"mau batalin pesenan gue" ucapku dengan cuek dan rada kesal tersebut

"udah dong sayang jangan ngambek" Angga memelukku sambil mencium pipiku dengan mesranya

"iya, udah gak ko" ucapku dengan mulut maju kedepan tepatnya 10 cm 

Keesokan paginya, aku sedang asik berjalan berdua di koridor dengan Angga tiba - tiba Tino memanggilku 'Vanyaaa, ini makanan yang kamu pesen kemarin' sambil membetulkan kacamatanya

"Tino, Tino gue cuma bercanda No jangan dibawa seriuslah" ucapku dengan sedikit senyuman manis

"enam kan?" ucap Tino dengan polosnya, Angga langsung mengambil makanan tersebut dengan kasarnya

"by the way, makasih ya No" Angga langsung menggandeng tanganku dan meninggalkan Tino sendirian di sana

"jahat kamu yang" aku menyikut tangannya dengan senyuman khasku yang manis

"kamu juga picik sayang" ucap Angga sambil menggelitik perutku

"ish dia mah" aku mencium pipi Angga dengan mesranya untuk pertama kali aku mencium seorang lelaki dan dibalas ciuman lembut darinya

lima bulan kemudian aku menikah dengan Angga dan didatangi beberapa teman - temanku dan juga sahabat kita, Nino dan Tino sempat menelponku 'congrats Nya, lo bukan jodoh gue' sambil menangis dalam kesedihan dan saat ini aku sudah memiliki 2 anak dari pernikahnku dengannya

FINISH

cerita ini gue pengen dedikasikan untuk guru gue bu Elina, beliau seorang guru bahasa Indonesia yang sangat ramah sabar dan anggun. Beliau yang mengajarkan gue untuk berani tampil depan umum. Beliau juga yang mengajarkan gue caranya menulis dan mengarang hingga seperti ini, yang gak pernah mengejek karangan muridnya selalu memberikan semangat untuk berkarya.

Juga teman - teman gue saat SMA Bachtiar yang sudah membacakan beberapa puisi - puisi yang gue buat dahulu di depan kelas yang saat itu gue masih menjadi anak 'INTROVERT', Syechan yang dahulu membuat sampai memakai puisi gue buat tampil di depan kelas dan semua teman - teman yang gak bisa gue sebutin satu - satu thank you atas kritik dan sarannya

IMVU GAME

undefined
undefined. undefined

guys hari ini gue mau cerita sedikit ke kalian tentang dunia imvu

imvu ini dibuat di Amerika, dibuat pada tahun 2004 dan ditemukan oleh om Eric Ries, om Will Harvey dan om Matt Danziq. imvu ini dibuat untuk chatting, membuat sebuah room dan bermain game

itulah sekilas tentang imvu

menurut pendapat gue pengguna imvu ini hanya untuk mereka yang LDR (kaya gue) atau hanya sekedar ingin bermain dan merasakan kemesraan di dunia maya. Bagi gue dunia imvu ini dunia yang tak boleh anak - anak dibawah 13 tahun mengetahuinya (untuk Amerika) dan 18 tahun kebawah ( untuk Indonesia).

Imvu ini bisa create room sesuai dengan yang kita inginkan dan kita mau, gak susah untuk mencari uang hanya tinggal ngepeer (istilah orang indonesia) atau peer review yang sedang gue lakukan saat saat ini, kalau imvu ini diawali dengan istilah guest_setepsatsr378. guest sendiri dapat dihilangkan dengan cara memakai VIP atau MP menjadi setepstars378, VIP jarak waktunya sehari kalau kalian baru membuatnya, perbulan, pertiga bulan dan setahun nama kalian akan berubah menjadi setepstars378 tanpa guest. Kalau MP kalian cukup membayar $30 itu kalau dirupiahkan menjadi Rp 390.000

Pemain imvu sendiri berumur 20 keatas dan rata - rata janda ataupun duda (orang luar seperti arab), gak banyak dari mereka juga yang masih single seperti di Indonesia dan orang luarpun banyak juga yang masih single hanya saja berumur seperti 28 keatas (orang luar seperti Arab), so kalian kalau ingin mencari jodoh lebih baik disini #janganenakanreal

nah inilah kesempatan untuk kalian yang sedang menjalani LDR, jangan galau gak jelas, nangis dan mewek dikamar ujungnya. Buka mata and let's play IMVU now, kalian bisa akses di sini, nah beberapa ava imvu gue dari couple imvu sampai real. Kalian bisa cari kok cp kalian masing - masing mau banyak mau sedikit seterah (peace) 

cp lama


sama pacar tercinta

Jadi kebanyakan dari anak imvu ini mereka hanya just for fun, kalau kalian baper mah mending gak usah main game sekalian wkwk

sekian beberapa pendapat dari gue, apabila salah mohon maaf 

wassalamualaikum

cium dari jauh



PEJUANG LDR

IMVU, KEDEWASAAN DAN CP IMVU

undefined
undefined. undefined

halo guys semuaa, maaf ya jarang hadir sekarang ini karena CP imvu yang rese banget sumpah sekarang udah gue tinggalin kok. Sekarang ini gue cpan imvu sama Angga, anaknya ya baik si cuma gue belum baper(?) dan gak akan baper karena masih sama obeng <3. Jadi gini guys kemarin gue ngobrol banyak sama anak imvu tentang permasalahan gue selama ini, gue harus diam seribu bahasa. Gue harus lebih sabar lagi, gue harus lebih kuat lagi

Gue gak berubah kok gue masih sama seperti yang dulu, bedanya cara dan pola pikir aja yang berubah tadinya kaya anak - anak sekarang jadi lebih dewasa. Kalo kata temen gue ngapain si hidup dipikirkan dibawa enjoy aja, berbagi segala pengalaman yang ada. Dia setuju dengan pendapat gue "MANUSIA PUNYA MASA KELAM" 

hubungan gue sama obeng ya baik - baik saja, hanya saja sekarang banyak yang jagain gue baik di dunia real ataupun di dunia maya. Gue lagi belajar cara menghargai mereka berdua, cara menyayangi orang di alam yang berbeda (kata angga), btw gue jadi inget temen gue semester 1 dan 2 namanya Angga. Kalo nama panjang dia jadi inget temen gue waktu kelas 1 SMA namanya Erlangga yang udah gue bikin baper dulu (pedeamat)

Angga temen gue waktu kuliah anaknya mah sensian gak bisa diajak canda gitu deh guys, makanya suka gue isengin mulu waktu kuliah. Angga ini gak ganteng muka biasa aja, susah banget diambil fotonya sampai akhirnya gue bisa dapetin fotonya (mantep)

angga temen gue
Kalo angga cp imvu gue unyu mukanya, udah gitu behelan (cowo tuh tattoan bukan behelan), paling dia jawab bodoamat. Gue seru - seruan bareng dia, digodain cowo nah dia ngeboot dari room temennya, pokoknya serulah ya. Gue juga jadi hm kagum aja sama sifat dia, jaga gue sampe segitunyaa (sebenernya takut gue berat gakuat gitu).

Sumpah ya jadi diri sendiri lebih asik dan lebih enak daripada jadi orang lain. Lebih bebas banget, mau ngelakuin apapun yang kita suka gak masalah toh ini gue diri gue sendiri. Kalo jadi orang lain dan bener - bener sampai mirip kaya penyakit asma (pendapat gue). 

Oh iya guys kebetulan besok hari jumat, jangan lupa sunnah rasulnya ya (ngaji, yasinan). Malem ada yang minta jatah pasti (jatah minuman), semalem juga gue ditinggal tidur what the... semalam juga gue bebas curhat menceritakan masa kelam gue haha

#NB
1.  be your self, ibarat lo lagi napas aja kalo lo mau menghirup udara bebas ya jadi diri lo sendiri kalo mau jadi orang lain ibarat lo napas tapi pake oksigen

2. yang namanya masa kelam pasti ada tetapi jadikan motivasi kedepannya supaya tidak berbuat seperti dulu lagi #auliaquotes 

see you next blog guys bye

cium dari jauh



PEJUANG LDR

PENGALAMAN DEJAVU, SELF PARALYSIS DAN MIMPI

undefined
undefined. undefined

sepertinya mimpi gue jadi nyata seperti ini, kaya dejavu gitu deh. Ada cowo kasih foto anak - anak kecil dan secara scroll ternyata itu PK gue, kedua gue kasih liat merk hp terbaru sama nyokap bokap dan barusan gue liat. What the .. , kaya mimpi tetapi kenyataan, mungkin ini yang ingin Allah kasih ke gue, pekerjaan ya paling sama temen gue, my best friend Rachman ({}). Kalo soal ketimpahan dan macem - macem?what the .. entahlah itu bukan mimpi atau apapun, itu cuma karena keletihan atau kecapean biasanya gue alami ini saat gue lagi sakit parah, kaya flu berat, pokoknya yang bikin gue drop gitulah. Penyelamat gue biasanya sih bokap kalo sekarang ini, ketika gue byaangkan sesuatu sebelum tidur pasti dipanggil dan selamat dari self paralysis

Orang - orang pasti sering merasakan juga kan? pernah juga gue mengalami yang dinamakan keluar dari jiwa gue sendiri, gue ngerasa jiwa itu keluar tetapi masih ada yang melekat itu dinamakan astral projection. Beruntungnya gue langsung terbangun, toh gue ngerasa gue lagi dikasur tiba - tiba keluar duduk dibawah. Astral projection sama seperti di Film incidious 1 dan 2, untungnya gue masih bisa selamat dan bertemu kalian seperti ini

kalau temen gue dapat mengendalikan mimpi ini bisa dilakukan untuk gamers sejati #eak dinamakan lucid dream, jadi seharusnya dia dapat meninggal dalam mimpi itu. Berujung dia yang memenangkannya ya seperti itu tetapi gue gak percaya begitu saja akan lucid dream, gue belum pernah merasakan. Gue hanya manusia biasa yang punya hati dan perasaan #eak, gue manusia biasa yang terkadang bisa salah kaprah dan negatif ke orang lain, tetapi gue selalu bisa kasih solusi terbaik bagi kalian masalah cinta (bosen ai, cintalagi cintalagi) 


kalau gue sih udh terkena self paralysis, astral project dan satu lagi terkena mimpi jadi seorang wanita sukses yang dapat mengalahkan waktu dan dunia ini (diakhirat juga), dulu gue pernah bermimpi sebagai seorang pramugari lel karena tinggi gue yang kurang memadai dan gak mungkin bisa, yaudah gue ambil jurusan akuntansi (pelarian dari kenyataan) :p. Temen SMA gue gak bisa masuk pramugari di karenakan kurang tinggi z padahal tinggi kita sama, jadi pilot?gue gak masuk sekolah penerbangan dan gak mungkin bisa masuk dikarenakan gue anak ips (gak ngaruh si sebenernya) dan nilai gue kurang dari rata - rata #makjleb

mimpi gue satu lagi pengen buat orangtua gue bangga sama gue, pengen kasih duit buat ade semata wayang gue (godelmanismanja), pengen buat rumah sendiri (yekalinumpangortumulu), pengen beli gadget baru (inipanasmulu) satu lagi gue pengen beli camera baru (kalo kata obeng mah gak penting). tetapi seperti kata Doni Dirghantoro dalam novel 5 cm, mimpi, harapan, dan cita - cita terpampang sepanjang 5 cm :)

#NB

raihlah mimpimu sampai keujung dunia sekalipun, kalo kata jam yang terpampang di kamar gue perjalanan 1000 mil dapat dilakukan dengan 1 langkah 

see you next blog

cium dari jauh



PEJUANG LDR

RAINY AKU MEMBUTUHKANMU

undefined
undefined. undefined



Saat ini aku sudah mem­asuki kelas 2 SMA kalian masih ingat kan denganku?aku Rainy dengan sejuta pesona dan kasih sayangku untuk keluarga tercinta dan Storm, yang saat ini belum kembali dari Australia. Aku sangat merindukannya, Pagi itu handphoneku berbunyi untuk beberapa kalinya, aku mencari handphoneku dan ternyata terselip diantara bantal dan buku - buku akuntansiku, saat ini aku memasuki kelas IPS, di minggu pagi

"Raiiinn, wake up" Putra membangunkanku dengan berisiknya

"kenapa sih lo bangunin gue jam segini, kepagian kali. Lagian sekarang hari minggu" ucapku dengan suara kesal

"gue udah depan rumah lo, bukain pintunya Rain" Putra marah - marah ditelpon

"lo sih gak ngomong, semalam gue nyoba belajar akuntansi dan buka - buka beasiswa ke Ausi" aku langsung menangis mengingat Storm yang berada disana
­­­­
"buruaann bukain gue pintu, curhat aja ah" Putra sangat kesal dan langsung memutus telpon tersebut

Kamarku berada dilantai 2 dengan secepat mungkin aku menuruni tangga sambil berlari dan membuka pintu untuk sahabatku Putra

"lama lo Rain, gue udah busuk nih" Putra memarahiku dengan kesalnya

"sorry sorry, masuk dulu gue ganti baju"aku lari dengan terburu - buru

aku langsung berganti pakaian dan keluar rumah, dengan terburu - buru aku memakai sendal jepit. Kita pun kembali kerumah untuk memakai sepatuku, aku memakai kaos, celana training dan sepatu olahraga kesayanganku. Kita menaiki motor menuju senayan, kemudian berlari menuju bundaran HI

"wooaahh, foto - foto Put kayanya seru nih" aku mengambil handphone memfoto bersamanyadengan mulut dimonyongkan sedikit dan pengambilan dari atas

"apaan sih Rain, ngapain foto begitu" ucap Putra dengan melasnya

"biar kekinian Put" ucapku sambil tertawa keras

aku langsung mengeluarkan headset dan mendengarkan sebuah lagu Dragon force sambil berlari, Putra yang ingin mendengarkan pula mengambil headsetku

"Rain, dengerinnya bareng dong" Putra menarik headsetku begitu saja

"gak ah Put, lo kan udah gue bluetooth lagunya" aku kesal dan menaruh headset dikupingku kembali

akupun menyanyikan lagu tersebut sendirian
Now here we stand with their blood on our hands
We fought so hard now can we understand
I'll break the seal of this curse if I possibly can
For freedom of every man


Putra langsung menyalakan mp3nya dan menyanyikan  bersamaku sambil berlari dengan hati yang menyenangkan dan tersenyum manis. Ketika sampai di bundaran HI aku beristirahat, aku tidak sengaja bertemu teman SDku Romi, Fiski, Feny, Reni dan Zikri

"Raiiinn" teman - teman SDku memanggilku dengan kencang sambil berlari kearahku, aku langsung menengok ke arah belakang

"hei kalian, apa kabar?micucomat" aku memeluk mereka satu persatu

"Rain, itu Storm pasti yang lari sama lo" Reni penasaran dan menanyakan seluruhnya tentangku

"bukan, ini temen gue sahabat gue kenalin namanya Putra" aku memperkenalkan Putra pada mereka semua

"lari bareng Rain" Romi mengajakku lari bersama, aku menengok kearah Putra dan ia hanya menganggukan kepala

ada yang ingin mereka ungkapkan secara perlahan, tetapi mereka takut - takut

"mm Rain" Fisky melihat kearah kita semua

"kenapa ky?" aku penasaran dengan muka yang kebingungan

"Storm udah pulang ke Indonesia sejak 2 tahun yang lalu" Romi memberitahuku dengan tatapan berlinang air mata

"STORM PULANG?SERIUS?put akhirnyaaa penantian gue selama ini terbayarkan" aku berteriak sambil memeluk sahabatku Putra

"duduk dulu Rain" Asri menyuruhku duduk dan menghela napas

"Storm sakit Rain, dia terkena kanker otak stadium 4 umurnya gak lama lagi" Zikri menjelaskan sambil mengeluarkan air mata

aku yang mendengar dari teman - temanku ini langsung lemas tak berdaya dan berpikir kalau hidupku tak ada apa - apa tanpanya

"lo ngapa jadi diem Rain" Putra melihat kearahku sambil memelukku

"gue gak apa - apa kok" aku tersenyum dengan berlinang air mata

"Rain lo harus kuat, jadi Rain yang selalu di kerjain sama anak - anak dan dia tetap tersenyum" Romi memelukku dengan sabarnya

"lo pasti kuat Rain, yakin" Fisky turut memelukku, akhirnya Feny, Zikri dan Reni memelukku dengan sedihnya

"kita gak boleh kasih tau lo Rain soalnya takut lo kaya gini tapi kondisi Storm makin memburuk" Fenny menjelaskan dengan berlinang air mata

 "Put pulang yok, ambil motor lo sekarang" aku mengajak Putra pulang tak sengaja aku terjatuh diantara teman - temanku

Akupun membuka mataku dengan cepatnya dan sudah banyak orang berkumpul disana untuk membacakan beberapa surat untukku, aku melihat sosok pria yang kutemukan di Ancol setahun yang lalu

"hai, ketemu lagi kita" aku tersenyum dengan indahnya

"selalu bertemu disaat seperti ini" pria dengan pakian rumah sakit tersebut tersenyum ke arahku, aku menganggukan kepala dengan lemasnya

"adu du duuuhh, Rain pingsan terus kamu tuh kalo denger nama Storm" ibuku panik dan melontarkan logat padangnya

"gak apa kok mom" aku tersenyum dengan indahnya

"nah ini, cowo yang bisa bikin Rain diam tante" Putra memberitahu ibuku yang sedang panik tersebut, mukaku langsung merah padam seperti buah tomat

"gak Put, jangan gosip deh kaya cewe aja mulutnya" aku langsung sedikit tersenyum senang

"aku Stormy, Rain" Storm memperkenalkan dirinya kembali

"jadi cowo kaos merah, jaket hitam itu kamu Storm?" aku terkejut sambil menangis bahagia

"mabe" Storm tersenyum dengan manisnya

"maksudnya?" aku kebingungan dengan tatapan kosong

"aku juga udah daftar sekolah loh disini, ditempat kamu Rain" Storm langsung mengalihkan pembicaraannya

"ah seriusan Storm?" aku tersenyum bahagia dengan mata berkaca - kaca

"yahilah, lo sama Storm gue sama siapa nanti" Putra cuek kearahku yang sedang terbaring lemah tak berdaya

"Hei Put, you are my best friend gak bakal gue ninggalin lo" aku langsung mencubit perut Putra yang besar itu

"tante, beserta yang lain kita kayanya harus keluar deh soalnya lagi ada yang akhem" Putra meledekku dan membuat tanda love ditangannya

"apaan sih Put" mukaku langsung seperti tomat, merah padam

"pokonya lopelopelah Rain" Putra langsung mencubit pipi tembemku dengan kerasnya dan langsung keluar bersama yang lain, aku langsung tertawa deng­an simplenya

"sudahlah Storm, Putra memang sarap dia," aku tersenyum dan Storm memegang tanganku yang sedang kedinginan tersebut

"Rain aku tahu kamu menunggu aku selama bertahun - tahun lamanya" Storm membisikannya ditelingaku, aku hanya dapat menganggukan kepala saja

"iya bener tuh, Rain nunggu lo sampe dia udah ditembak banyak cowo ditolak semua" Putra membuka sedikit pintu ruanganku dirawat, Fisky langsung menjewer telinganya

"Rain dari aku kecil sampai sekarang aku selalu kagum dengan kamu, aku gak bisa lepas mikirin aku. Sampai akhirnya aku datang ke Ancol dan Putra itu kenalan aku, dia yang mengatur tempat aku bertemu dengan kamu. Kecelakaan tersebut terjadi, kamu tercebur kedalam laut aku yang membantu kamu keluar dalam air tersebut" Storm menjelaskan semuanya sedetail mungkin

aku tak dapat membendung air mataku kembali dan air mata ini bercucuran membasahi kedua pipiku yang tembem ini

"kok kamu bisa tahu aku dan Putra sahabatan sejak SMP" aku kebingungan ingin mencari tahu

"Prisa dan Trina yang kasih tahu aku semuanya" Storm menjawab dengan jujurnya

"Prisa?Trina?tapi kenapa mereka selalu ngebully aku?" aku kebingungan dengan dahi mengerenyit ke atas

"itu juga aku bayar mereka  pake duit 100 ribuan" Storm tertawa sambil menggelitik perutku

"ah Storm sudah aku geli" ak­­u menggeliat dan tertawa dengan kerasnya

"lagian si kamu ada - ada saja mana mungkin mereka mau kasih informasi tentang kamu dengan mudahnya" Storm langsung duduk dibangku dan memegang kepalanya

"Storm are you ok?" aku m­emegang kepala dan tangannya, Storm hanya menganggukan kepala saja

"i'm ok Lainy" Storm mengelus kepalaku dengan lembutnya sambil tersenyum simpul

"Lainy, will you be my girl friend?" Storm menembakku dengan memegang tanganku dan mencium keningku, aku hanya dapat menganggukan kepala saja



Putra dan yang lain langsung memasuki ruanganku dan menyuruhku untuk pulang hari itu juga
“anak gila, udah saatnya lo pulang”ucap Putra kepadaku yang sedang falling in love seperti ini­

“lah ini anak malah bengong, sambil pegangan tangan lagi” Fisky membangunkan lamunanku

“rupanya kalian diem – dieman karena sudah akhem ya” Reni meledekku dengan sejuta caranya
“ah kalian ini, kepo banget sih” Storm tersenyum melihatku dipeluklah tubuh mungilku

“nah benerkan lo udah pada jadian, jujur lo sama gue” Putra penasaran dan melihat ke arah ibuku

“yeee, jangan kepo apa nanti gue telpon dan gue ceritain semuanya” aku tersenyum bahagia sambil melihat ke arah Storm yang memelukku

“bilang aja kalian iri ngeliat gue sama Lainy kan?” Storm tertawa dengan kerasnya dan melepaskan pelukannya sambil mencium keningku

“benerkan kalian udah jadian?” Putra makin penasaran dengan semua ini

 “udah, terus kenapa Put?” aku tertawa dengan sambil mencubit lengan Storm

“eh besok sekolah gue minta pajak jadian aja sama kalian” Putra memintanya dengan cuma – cuma

“weits, tidak bisa gue kan sama Storm bolak balik rumah sakit, udah dua kali gue tepar begini Put” aku tertawa dengan kerasnya

“lebay dah lo” Putra langsung mencubit pipiku untuk beberapa kalinya

“sakit gue Put, jangan sakiti pipi imut ini Put” aku langsung memegang pipi tembemku dan tertawa

“uuhh cayang cini cini cakit ya” Storm memanjakanku dan memegang pipi tembemku ini dan menggelitik perutku lagi

“geli ish Stom (panggilan Rainny saat kecil)” aku menggeliat makin menjadi

“kalian ini becanda saja daritadi, Rain ayok pulang sudah banyak petir dan hujan” ibuku menyuruhku pulang dengan secepatnya

“kamu hebat Lainy gak takut dengan petir lagi” Storm mencium keningku dengan mesranya

“iya mom yuk mom, Storm kamu gimana?” aku mengangguk sambil bangun dari ranjang rumah sakit ini

“sampai ketemu besok disekolah” Storm tersenyum dengan manisnya dan segera menggendongku ke kursi roda

“jangan kaya gitu ah Storm aku berat dan malu banyak orang” mukaku memerah seperti tomat untuk kesekian kalian

Akupun pulang kerumah dan keesokan paginya aku melihat Storm disekolah dengan berpakaian rapi dan lengkap besama sahabatku Putra kita menjalani hari penuh dengan tawa dan canda sampai akhirnya Storm sehat kembali seperti sediakala, dengan wawasan yang luas dan mengetahui segala hal aku dan Storm mendapat juara 1 dan 2 saat SMA
FINISH ­