Sebelum membahas fraud auditing(kecurangan auditing) kita akan
membahas kecurangan terlebih dahulu. Fraud (kecurangan) merupakan penipuan yang disengaja
dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan
tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya
terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk
memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum)
terhadap tindakan tersebut.
JENIS-JENIS KECURANGAN
Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja. Dua kategori yang utama adalah pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva.
Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja. Dua kategori yang utama adalah pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva.
Fraud auditing atau audit
kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam
transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap
pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai
auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
Secara umum kita
mengetahui bahwa “Management is responsible for establishing, maintaining
and monitoring a well-balanced control environment in the Corporation"
Mungkin banyak
diantara kita sudah mengetahui bahwa pada Februari 1997, ASB (Auditing
Standards Board) mengeluarkan Statement on Auditing Standards (SAS)
Nomor 82 yang berjudul Consideration of Fraud in a Financial Statement
Audit. guna mengklarifikasi tanggung jawab auditor dalam mendeteksi dan
melaporkan kecurangan (fraud) yang terjadi dalam laporan keuangan.
Kongkritnya tampak pada kalimat berikut ini:
Auditor
bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna mendapatkan keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang
disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan.
. Tujuan Fraud Auditing
· Pemeriksaan intern bertanggung jawab untuk
menguji dan menilai kecukupan dan efektifitas dan tindakan yang di ambil oleh
manajemen untuk memenuhi kewajiban tersebut.
· Deteksi atas penemuan kecurangan :
pemerikasaan interen harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kecurangan
dan dapat mengidentifikasikan indikator kemungkinan terjadinya kecurangan.
· Aksioma Pemeriksaan Kecurangan
· Kecurangan, pada hakekatnya, tersembunyi.
Tidak ada keyakinan absolut yang dapat diberikan bahwa kecurangan benar-benar
terjadi atau tidak terjadi.
· Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan tidak
terjadi, orang harus juga berupaya membuktikan kecurangan telah terjadi.
· Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan telah
terjadi, orang harus juga berupaya membuktikan kecurangan tidak terjadi.
· Penetapan final apakah kecurangan terjadi
merupakan tanggung jawab pengadilan (hakim), bukan pemeriksanya.
· Prinsip-prinsip audit
kecurangan
· Investigasi adalah
tindakan mencari kebenaran,
· Kegiatan investigasi
mencakup pemanfaatan sumber-sumber bukti yang dapat mendukung fakta yang
dipermasalahkan,
· Semakin kecil selang
antara waktu terjadinya tindak kejahatan dengan waktu untuk ‘merespons’ maka kemungkinan
bahwa suatu tindak kejahatan dapat terungkap akan semakin besar,
· Auditor mengumpulkan
fakta-fakta sehingga bukti-bukti yang diperolehnya tersebut dapat memberikan
kesimpulan sendiri/bercerita,
· Bukti fisik merupakan
bukti nyata. Bukti tersebut sampai
kapanpun akan selalu mengungkapkan hal yang sama.
· Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan saksi akan sangat dipengaruhi oleh kelemahan manusia.
· Jika auditor mengajukan pertanyaan yang cukup
kepada sejumlah orang yang cukup, maka akhirnya akan mendapatkan jawaban yang
benar.
· Informasi merupakan nafas dan darahnya
investigasi.
Contoh kasus
Frank Dorrance,
seorang manajer audit senior untuk Bright and Lorren,CPA baru saja
diinformasikan bahwa perusahaan berencana untuk mempromosikannya menjadi
rekanan pada 1 atau 2 tahun ke depan bila ia terus memperlihatkan tingkat mutu
yang tinggi sama seperti masa sebelumnya. Baru saja Frank ditugaskan untuk
mengaudit Machine International sebuah perusahaan grosir besar yang mengirimkan
barang keseluruh dunia yang merupakan klien Bright and Lorren yang bergengsi.
Selama audit, Frank menentukan bahwa Machine International menggunakan metode
pengenalan pendapatan yang disebut “tagih dan tahan” yang baru saja
dipertanyakan oleh SEC. Setelah banyak melakukan riset, Frank menyimpulkan bahwa
metode pengenalan pendapatan tidaklah tepat untuk Machine International. Ia
membahas hal ini dengan rekanan penugasan yang menyimpulkan bahwa metode
akuntansi itu telah digunakan selama lebih dari 10 tahun oleh klien dan
ternyata tepat. Frank berkeras bahwa metode tersebut tepat pada tahun
sebelumnya tetapi peraturan SEC membuatnya tidak tepat tahun ini. Frank
menyadari tanggung jawab rekan itu untuk membuat keputusan akhir, tetapi ia
merasa cukup yakin untuk menyatakan bahwa ia merencanakan untuk mengikuti
persyaratan SAS 22 (AU 311) dan menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas
kerja bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya. Rekan itu memberitahukan
Frank bahwa ia tidak akan mengizinkan pernyataan demikian karena potensi
implikasi hukum. Namun, ia mau menulis sebuah surat kepada Frank yang
menyatakan bahwa ia mengambil tanggung jawab penuh untuk keputusan akhir bila
timbul suatu permasalahan hukum. Ia menutup dengan mengatakan, “Frank, rekan
harus bertindak seperti rekan. Bukan seperti meriam lepas yang berusaha untuk
membuat hidup menjadi sulit bagi rekan mereka. Anda masih harus bertumbuh
sebelum saya merasa nyaman dengan anda sebagai rekan.”
Solusi yang dapat saya berikan
Pada
kasus di atas, kita dapat menggunakan pendekatan enam langkah untuk
menyelesaikan dilema etis tersebut, antara lain :
Terdapat fakta-fakta yang relevan. Dalam kasus
ini, fakta-fakta tersebut adalah :
Metode
pengenalan pendapatan yang digunakan Machine International merupakan metode
yang dipertanyakan oleh pihak SEC.
Setelah melakukan riset, Frank menemukan bahwa
metode tersebut tidak sesuai bagi Machine Internatioal. Frank mengetahui bahwa
metode tersebut memang tepat pada tahun sebelumnya tetapi peraturan SEC
membuatnya tidak tepat tahun ini.
Frank merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU 311) dan menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya.
Rekannya meminta Frank agar sependapat dengan dirinya untuk menyetujui penggunaan metode tersebut karena metode tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun dan diyakini ketepatannya.
Rekannya menawarkan surat pernyataan bahwa bila terjadi suatu permasalahan hukum, maka ia mengambil tanggung jawab penuh akan hal tersebut.
Frank merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU 311) dan menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya.
Rekannya meminta Frank agar sependapat dengan dirinya untuk menyetujui penggunaan metode tersebut karena metode tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun dan diyakini ketepatannya.
Rekannya menawarkan surat pernyataan bahwa bila terjadi suatu permasalahan hukum, maka ia mengambil tanggung jawab penuh akan hal tersebut.
Mengidentifikasi isu-isu etika berdasarkan
fakta-fakta tersebut.
Isu etika dari dilema tersebut adalah apakah merupakan hal yang etis bagi Frank untuk mengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya mengingat rekan merupakan orang yang membuat keputusan akhir serta berada di atas kedudukannya saat ini sebagai manajer senior.
Isu etika dari dilema tersebut adalah apakah merupakan hal yang etis bagi Frank untuk mengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya mengingat rekan merupakan orang yang membuat keputusan akhir serta berada di atas kedudukannya saat ini sebagai manajer senior.
- Konsekuensi dari setiap alternatif :
Jika ia menyetujui pendapat dan tawaran surat
pertanggung jawaban dari rekannya kemungkinan hal ini dapat berpengaruh besar
bagi hasil audit ini nantinya. Jika timbul permasalahan hukum maka hal ini
dapat membuat perusahaanya (Bright and Lorren,CPA), rekannya, dan ia sendiri
dituntut oleh kliennya karena melakukan kesalahan selama pelaksanaan audit.
- Tindakan Yang tepat
Keputusan sepenuhnya berada di tangan Frank,
tentunya ia harus mempertimbangkan masak-masak akan dilema yang diadapinya saat
ini. Secara ekstrim, jika ia tetap menjunjung akan SPAP dan PSAK maka ia akan
tetap menuliskan ketidak setujuannya akan keputusan rekannya dalam menangani
kasus tersebut mengingat metode akuntansi yang digunakan klien tidaklah sesuai
dengan aturan yang diberikan SEC. Namun jika ia menyetujui pendapat rekannya
maka kemungkinan ia akan memperoleh kedudukannya sebagai rekan yang akan ia
peroleh 1 atau 2 tahun ke depan serta adanya pandangan bahwa ia telah menunjukkan
sikap menghargai dan menghormati keputusan rekannya. Sementara di satu pilihan
lainnya Frank dapat memilih untuk tidak melakukan kegiatan penugasan tersebut
melihat adanya risiko yang cukup besar pada hasil auditnya nanti.
Referensi :
http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/audit-kecurangan/
https://www.facebook.com/permalink.php?id=438712066148602&story_fbid=485805411439267