Archive for Juni 2018

MENUNGGUMU HINGGA AKHIR NANTI

undefined
undefined. undefined

 Bertemu dengan lelaki yang kuidamkan ini saat aku berusia 13 tahun merupakan rivalku yang tidak biasa, lebih hebat dan lebih jago dariku dalam bidang apapun. Jaman mos pun dimulai

"Sa, kamu gak lupa kan bawa peralatannya" mamaku mengingatkanku

"gak ko ma aku bawa semuanya"

"Rey mana Sa? kok gak keliatan"

"masih tidur ma, aku bangunin malah ditendang" aku mengeluarkan sedikit air mataku

mamaku memelukku dengan suka cita

"gak apa sayang, udah jangan nangis"

"Reeyyy Reeyy" mamaku memanggil Rey dengan Suara lantangnya

"Sa Sa, bantu mama bangunin Rey"

Aku menghampiri kamar Reyno dengan hati yang sangat kesal sekali

"Rey bangun udah pagi Rey awal kita sekolah bareng ini (waktu SD sekolah kita berbeda)"

Aku langsung tepat sebelah Rey sambil menggelitiknya dengan riangnya

"mama masih ngantuk ma" langsung memeluk mamaku

"udah nak bangun yok"

"Sa jangan dikelitikin geli Sa" Rey ngambek ga karuan

"bangun Rey" Aku berteriak dengan bahagianya

"tuh Raisa aja udah cantik pake baju barunya"

"iya ma"

Reyno bergegas mandi dan mengganti pakaian putih birunya dengan sangat bahagianya, papaku menghampiri kami dengan bahagianya

"mana nih jagoan-jagoan papa yang mau berangkat sekolah?"

aku dan Rey mengampiri beliau dengan mata manjaku "aku aku pa"

"kamu kan cewe ga mungkin jagoan"

aku langsung menghampiri mamaku dengan tatapan ingin menangis, mama dan papaku tertawa melihat keluguan kita berdua

"ma aku kan cewe bukan jagoan, jagoan itu cuma buat cowo ya ma?"

mamaku hanya dapat tersenyum dengan manisnya

"sini cinderellanya papa"

akupun menghentikan air mataku dengan senang dan gembiranya dan langsung memeluk papaku dengan hati yang gembira.

"uuhh jagoan sama cinderella papa"

"ayok berangkat sekolah pa"

"iya ayok kita jalan sekarang"

sesampainya di sekolah aku bersalaman dengan bapak dan ibu guruku yang mengajariku hingga detik ini, jam pertamapun dimulai, aku mendapat kabar dari pihak sekolah, aku menjerit sejadinya yang membuat Rey menjadi pendiam seperti saat ini

"kok papa bisa kaya gitu?"

dengan mukaku yang tak percaya dan mengeluarkan air mata sedikit menjadikanku wanita yang kuat hingga detik dan saat ini

"papa dimana ma? dimana?" aku mencari-cari dengan tatapan mata yang merah 

"papa lagi pergi nak yang jauh disana"

"kemarin, aku melihat papa lagi main sama kitty (hewan peliharaanku)"

"mama aja ga melihat papa nak, dia saat ini sudah bersama dengan para malaikat disana"

"ganteng ga rupanya ma, sama seperti aku?"

"ganteng dong seperti abang kamu rey"

Kehidupan selanjutnya ku alami dengan anak yang tak mengerti apapun, yang kuihat hanyalah dia yang 'tak kasat mata' dengan rupa yang terbaik dan kadang menyeramkan

"halo aku perlita, lagi apa dirimu? senang berkenalan denganmu"

"iya aku juga senang kenalan denganmu"

"how was your today?"

"cool is amazing like it"

Aku menceritakan semua tentang diriku pada Perlita ini

"Perlita, why you so sad? are u miss your family?"

"i think so, i die cause my parent leave me in my apartment in here, cool, hungry. do you have some food?"

"ga ada perlita, habis semua, so sorry"

"ya gak apa kok"

Aku melihat ayahku bersama Perlita kali ini dan Rey abang kesayanganku? masih saja menangis tersedu-sedu

"papa, jangan tinggalkan Rey, gak bisa apa-apa Rey nantinya"

aku menangis di dalam hati dengan kalimat-kalimat yang tak semestinya kuucap kala itu, mamaku mecoba untuk menenangkannya 

"Rey sudah jangan menangis lagi, sini mama peluk. Papa udah tenang disana" pelukan mama sangat berarti untukku dan Rey ketika itu

Sejak saat itu aku selalu pergi sekolah sendiri tak ada Rey, mama ataupun papaku saat ini aku merasakan sepi dan sendiri hanya perlita yang aku ingat saat ini dan menjadi kawanku

"Sa, aku merasa lelah cape seharian disini"

"lit kamu kenapa si kaya gitu?"

saat ini pun aku sudah berusia 13 tahun yang dimana aku sudah berganti seragam menjadi putih biru dan masih dengan hal yang sama perlitapun tetap bersamaku

"kamu udah gede ya sekarang, makin cantik dan menggemaskan" perlita memujiku dengan senyuman manisnya

"RAISAAAAAA, BERANGKAT YOK LIHAT DEH KITA BAWA SIAPA?"

"kalian bawa siapa sih?aku penasaran"

"gebetan lo nih Sa, makin manis kan?"

"jangan Sa, dia gak baik buat kamu, mending sama Vian yang elas-jelas dia baik sama kamu"

aku memikirkan ulang yang disampaikan oleh Perlita ini dan akupun langsung berangkat bersama dengan sahabat-sahabatku

 Aku berkenalan pedekate dan berpacara dengan lelaki yang gak punya pendirian tersebut

"sini sayang aku suapin kamu"

"ga ah sayang malu diliatin banyak orang"

"kamu tuh gimana sih jadi orang kenapa ga percaya sama aku sih, aku tuh rela sama kamu, beliiin kamu untuk keperluan semuanya, ngebeliin kamu kosmetik sampe beliin kamu baju"

"yaudah sih yang aku juga malu ini, aku pulang aja ya"

"kaka jangan tinggalin perlita biarin perlita disini sama kaka, abis kaka baik sama lita"

Aku langsug meninggalkannya begitu saja tanpa basa-basi yang jelas

"kaka jangan nangis, lita selalu disini sama kaka"

aku mengusapkan kedua tanganku dengan senyuman manisku 

"gpp kok, yuk kita pulang"

Setelah sekian lama aku menunggu kepastian dan penantian dari seorang lelaki yang bernama Vian, pernah menembakku di waktu kita sedang bersahabat dan bersama sampai sekarang aku menunggu dan menanti hadirnya Vian disisiku karena detik ini aku merindukannya

FINISH 

thanks for perlita, sherly dan jason 

semoga kalian tenang di alam sana



 

MY WORK IS MY LIFE

undefined
undefined. undefined

Gue mau kasih tau tentang pekerjaan gue ini jadi gue telemarketer di salah satu perusahaan asuransi diluaran sana dan yang memegang seluruh rekening dan kartu kredit bank malaysia sedikit cerita

Di awal gue masuk suasananya itu beh suara keras dimana2 tos tosan dimana aja, pokonya mah mantap. Setelah gue jalanin disana gue training dengan sukacita tanpa beban sedikitpun cekrek sana sini, bebas gaya sesuka hati

Setelah masuk floor gue disayang sama manager gue, "lu closing dapet duit dari gue" ka Imam nyeletuk, gue yang masih ngejar dapet 20 rb walaupun ga seberapa si tapi itu hasil pencapaian gue selama ini 2 cs gue bruh sumpah masih nothing to lose 

2 bulan gue masih di team yang sama, masih disayang sayang dielus elus bagaikan kucing dimanjalah pokonya mah, gue pindah ke team spartan ini 

Dulu nama teamnya bukan spartan melainkan avangers (tepok kaki ah), isinya anak baru semua bdila, poli, nanda dan masih banyak lagi disini pun gue ditantang kalo lu closing gue kasih makan siang dan see gue dapet makan siang sesuai yang gue harapkan tanpa choachingan dan semua itu clean tanpa rc sedikitpun disini pun sama masih nothing to lose 

Gue pindah team lagi ke anak2 bookers semua ada salah satu sahabat gue temen baik gue dia yang support gue selama ini "ka miaw (sebutan gue buat dia) gue closing" selalu bilang begitu bisa dibilang sih keluh kesahnya gue ya sama dia 

2 bulan berturut2 gue sama doi akhirnya pindah ke team sebelah mereka nangis sesenggukan gue? Ga mengeluarkan air mata sedikitpun karena gue disitu masih "di team manapun sama aja" bisa dibilang masih positiplah ya

Pindah gue ke team yang leadernya ga usah dibahaslah ya, selama 2 bulan gue disana premi gue naik sampe 900an itu tanpa coachingan juga dan suara gue masih berisik banget sumpah masih jelek banget itu suara, gue bertemu dengan sosok anak kecil disana dengan suara emasnya kita panggilkan "pesek" awal mula gue ketemi dengan sosok ini, trauma batin gue langsung ketemu dia
Dari sini doi pindah juga ke team sebelah yang bisa dibilang ada anak hebat disana saat itu dan disini sudah terbentuk anak saving dan anak kartu kredit

Pindahlah gue sama team baru lagi dan anak baru, guepun masih megang saving (rek tabungan) ketemu gue dengan anak manis manja baik tapi rada pea juga sih sebut aja nopitong, doi pindah lagi dan gue ke bapak gue tercinta ini (cedih ini)

Mengenang sosok pria anak dua ini (siapin tisu dah) dia rela kehujanan kedinginan kebasahan demi kita semua :( sedih kan? Oke lebay jadi beliau ini baik banget sama kita kasih semangat buat kita semua, boong ini boong sumpah, doi ini jail, rese, kalo marah itu ga make ukuran ya begitu
Disini premi gue bisa dikatakan ga closing selama seminggu karena ke ganggu mindset sendiri :( dan akhirnya gue pindah campaign jadi ke jiwa sampai detik ini gue masih megang itu sampe gue dipanggil head sales gue sendiri 

Dengerin recordinglah gue pada akhirnya disini suara gue bisa dikatakan masih ancur jelek banget 2 bulan gue sama dia, pada akhirnya gue megang cc dan yang megang itu doi awal mulanya, ga ada yang closing sama sekali and you know mereka manggil kita semua

"knapa kalian?" 

"masih jetlag?"

Kitapun hanya bisa terdiam manis saat itu juga, memberikan sebuah kata2 terindah dalam hidup gue selama ini dari sinipun banyak yang resign

Bertemulah gue dengan pesek kembali, ade dan ka wulan disini kita bisa dibilang si main kata-kataan, dimulai dari suara gue diikutin sama mereka, sampe yang namanya ka wulan bilang permen dengan logat padangnya jadi bahan kita juga, ga maksud loh buat sara tapi emang itu adanya kita
Sampai waktu itu kita blas ga ada angka sama skali beberapa hari ditanyalah "kalian kenapa?" gue yang kebingungan dengan diri sendiri beruntunglah ada si pesek "kita itu ngandelin" gue angkat bicara "kebanyakan ngobrol" dll yang akhirnya terbentuklah 6s 

Ketika angka sedang up diganti dengan si kaka yang termanis, terlucu, terimut, terbaik ini mah ga boong da baik banget sumpah, kita ga ada angka siap siap aja kena omelan dari dia kalo udah marah kejamnya sampe ke ubun-ubun 

dan gue back to my papa balik lagi ke spartaaann dengan orang-orang hebat, kalo yang sekarang leadernya makin baik dan sama aja, enak jadinya ga dibawa stress sama sekali. dengan gampang dan mudahnya dia ngomong "lu harus kalahin si pesek" aku hanya mengangguk tanda mengerti, ditempat yang lama gue dapet 1 case sekarang 2 case di awal bulan

di desek suruh dapet angka? ga pernah, digebuk, dipukul segala macem? gue tau dia orangnya gimana, baik ga pernah macem-macem tau kebutuhan anak-anaknya, ngertiin anaknya kalo kata dia "gue gak bisa yang namanya nyuruh anak gue buat begini kaya gimana, karena yang namanya online itu jadi diri sendiri dan karakter org itu ka ga bisa diubah" 

kalo cara online gue sih yak, emang dasarnya aja gue gak bisa diem alias pecicilan kadang diri, duduk, ngolong, fokus dan serius sampai doi bilang "lu cuma butuh dipaksa doang" gue ikutin saran dia dan gue dalam posisi blank bisa closing, ujungnya RC hal yang paling memalukan dalam hidup kalau misalkan closing RC sama aja rezeki lo ditunda sebentar

Ditempat bapak gue yang sekarang gue bertemu dengan sosok baru Fitri, Jaelani, Firda, Dede dan Elvis itu yang di pindah bareng sama gue. Disini gue lebih berkembang dari sebelumnya kadangkala gue merasakan takut, takut ditolak, ga dapat nasabah ataupun hal lainnya. Tetapi disini gue berbeda, gue gak pernah takut sama apapun mungkin kalo sekarang disuruh makan cacing ya bakalan makan itu cacing

pengalaman gue di dunia marketing sangatlah memberikan gue pembelajaran dari jatuh, bangun, jatuh, bangkit, nangis, ngerasa gak kuat, pengen resign aja itu yang selalu gue alami hingga saat ini, jujur gue sering banget disuruh resign sama orangtua gue, gaji seorang marketing gak gede tapi kalo udah komisian bisa melebihi seorang s2 atau s3. disini yang dibutuhkan adalah pikiran sama halnya seperti accounting ataupun yang lainnya

dtolak nasabah atau pulang gak bawa hasil pastinya sedih, gak ada semangat sama sekali, loyo, lemes, lunglai berasa cape doang tanpa ada hasilnya

untuk marketing ataupun yang lainnya keep spirit jangan pernah cape buat ngadepin orang-orang di depan kita, bukan mereka yang salah melainkan diri kita sendiri, jangan pernah menyalahkan keadaan yang ada saat ini. Susah, sulit, gampang itulah makanan kita sehari-hari, sama seperti hidup kadang sulit, susah gak bisa diselesain, tetep positif, nothing is imposible, what you think is what you get­­­­­


salam positif




sy