Archive for Agustus 2019

Cintaku padamu hanya dalam doa

undefined
undefined. undefined

Aku yang saat ini sudah putus dengannya mendapatkan lelaki yang bisa dibilang dia ini susah menyampaikan rasa sukanya padaku, aku yang hanya dapat mendengar ucapan kawanku ini

"yahelah dia mah ga nyambung"

Hatikupun mulai tersenyum

Itu semua terjadi begitu saja sejak aku menginap di villa dengan teman kantorku, aku menemuinya saat dia sedang tertidur dibangku taman

"sendirian aja" sapaku

"iya nih"

"gue temenin yak"

Akupun menyetel lagu kesayanganku dengan roko yang ada ditanganku. Sayup ku dengarkan sambil melantunkan beberapa lagu 'terima kasih cinta'

"ini lagu kesukaan gue, welcome to my world"

"yeh ternyata lu melow jadi anak"

"bodoamat"

Sesegera mungkin aku langsung memasuki kamarku kembali untuk tidur bersama teman-temanku ini

"gue langsung masuk dingin banget ini soalnya"

"oh iya ni jaket gue lu pake aja kalo emang dingin"

"makasih ya"

Secepat mungkin aku menuju ke kamarku untuk tertidur dan terdengar dentuman lagu yang keras membangunkanku yang sedang terlelap kala itu, akupun langsung menuju ke hall tersebut

"ngapain turun lagi?" dia menanyakannya padaku

"berisik gimana gue bisa tidur?"

Aku yang melihat dia sedang tak sadarkan diri kala itu langsung menemaninya di kesendirian malam sampai dia tertidur pulas dan aku kembali menuju kamarku

Saat pagi hari ketika aku akan menuju keruang tengah, aku membangunkan dengan kelembutan yang ku miliki

"yat bangun, dayat bangun yok"

Diapun langsung terbangun dengan cepat dan sigapnya, banyak acara yang ku lalui bersamanya dari mulai dicemplungin ke kolam renang sampai cari koin ku lalui bersamanya, kepulanganpun tiba aku pulang bersamanya dan disaat itu juga langsung saja aku ditanya olehnya banyak kata

"rumah lu dimana?"

"di pasar minggu? Lu dimana?"

"gue di cilandak"

"cilandaknya dimana?yang deket sama mall itu bukan si?"

"nah iya deket sana"

Selama di kantor akupun jadi diem-dieman tetapi di whatsapp kita paling bahaya

"udah dirumah?"

"udah kok"

"kamu lagi ngapain?"

"rebahan aja"

"enak ya bisa rebahan aku mah ga bisa"

"sini rebahan aja sama aku"

"oke aku otw kesana"

Dikirimimkanlah alamat rumahnya. Akupun bingung harus berbuat apa

"ngapain lu kirimin alamat rumah lu"

"bukannya mau kesini ya?"

"ga kok ntar aja kapan kapan"

"oh yaudah kalo begitu"

Keesekokan paginya dengan hal yang palingga gue sukai diem dieman

"gimana tidur semalam?nyenyak ya?"

"alhamdulillah nyenyak banget yat"

"baguslah, kalo begitu mah"

"itu mata lu masih merem melek begitu"

"ga kok, gue baik baik aja"

'yahelah muka bantal gue' bathinku yang terus menerus menggerayangi pikiranku kala itu

Sesampainya dikantor aku diledek oleh beberapa temanku

"cieee shibel sama dayat"

"udah gitu divilla beduaan mulu lagi"

Mukaku menjadi sangat merah kala itu

Beberapa bulan kemudian dia masih dengan yang sama tetapi bingung denganku, entah apa yang dibingungkannya kala itu

"yat itu siapa?" salah satu leaderku menanyainya

"gatau bang masih bingung gue"

Saat itu aku sedang breafing dengan head salesku

"itu dia mah ga nyambung tau" aku mendengar sayup tak mengerti apa maksudnya 

Yang membuatku semakin bingung saat aku akan pergi ke dunia lain

"yat kita jalan yuk ke alam sana"

"iya bel"

'nahloh mati gue kok kaya suara dia' bathinku dan akupun langsung kembali ke dunia nyataku, sampai detik inipun aku masih kebingungan dengannya

Apa dia mencintaiku ataukah tidak karena ketika aku sedang menguping pembicaraan dibelakangku saat breafing waktu itu kalau dia bingung dengan keluargaku hanya saja aku berpura-pura bodoh dan tidak menyadarinya

Kalau saja bukan karena keluargaku mungkin dia sudah mengatakan cintanya dan aku mengatakan pasti 'iya gue mau sama lu' tapi sampai detik ini tidak mengatakan cintanya padaku dan cintaku padanya hanyalah dalam doaku saja tak berani kuutarakan padanya

Karena prinsipku 'gue gaboleh mengatakan cinta kepada lelaki karena kalau sudah diungkapkan harga diri sebagai seorang wanita akan jatuh' itulah prinsipku hingga detik ini

FINISH