Archive for Januari 2019

KEMBALINYA CINTA LAMAKU

undefined
undefined. undefined

Tepat di hari kemarin aku melihat seseorang sedang merajut asa di dekat kantorku yang saat ini, melihta akan sosok dirinya kembali yang dulu sempat hilang dalam hidupuku, dia yang selalu aku puja setiap harinya

Renji seseorang yang baik dan pernah menyakitiku dengan temanku Tasya ini membuatku semakin membingungkan

"woy"

dia membangunkanku dari lamunanku saat aku makan nasi padang bersama temanku Ipan

"ngapain lu disini, udah lama ya kita gak ketemu"

"gue?lagi mau makan ni nis, lo gimana kabarnya baik?"

"seperti yang lo liat semuanya baik aja kok"

dengan gerakan saltingku aku melihatnya lebih dalam kembali dalam hatinya 

"malem jalan yok" Renjji membisikan ke telingaku

 "mau kemana emangnya?"

"puncaaakk"

"dingin tau ren, gue lagi meler begini diajakinnya kesono. Gimana si lu?"

"halah Nis Nis, gue tau kok apa yang mendasari lo suka sama gue"

"emang apaan?"

"kenangan kita di masa lampau kan?"

"gue boleh ketoilet ga si?"

"yudah gih sana tapi gue perlu bicara sama lu kalo cinta gue gede  sama lu" Renji membisikannya kepadaku 

akupun langsung tersenyum dengan manisnya sambil menatap matanya yang tajam kala itu dan aku melihatnya seperti masa depanku 

"gue minta nomer WA lo dong"

aku memberikannya dengan hati yang deg-degan dan bercampur malu dengan hati-hati aku memberikan nomerku 

"malem video call ya, jangan lupa dan satu lagi jangan sampe ketiduran"

"iya, gausah bawel deh pasti kok gue bakalan begadang demi lo"

"beneran nih Nis?"

"iya, tapi by the way lu tuh nyakitin gue mulu pertama Tasya, kedua sama cabe ketiga sama cewe peminim aku mah apa cuma bisa kasih hati buat kamu"

"ga akan"

"janji ya ga bakalan nyakitin aku lagi"

"iya janji"

entah kenapa aku berani berbicara seperti itu, tidak seperti sebelumnya aku yang takut membicarakan hal ini jadi makin berani ya aku saat ini sudah semakin bertambah dewasa pemikirankupun semakin hari semakin maju

"lu kerja apaan emang sekarang Ji?"

"oh gue kerja bagian advertising di deket kantor lo, bisa dibilang kita sih sebrang-sebrangan"

"eh Ji gue cabut dulu ya, jam istirahat gue udah mau abis nih, ntar yang ada leader gue ngamuk-ngamuk lagi"

"yaudah duluan aja Nis"

akupun kembali ke kantor dan seperti biasa aku saat ini bekerja di dunia sales yang harus memiliki angka yang gede, sudah seminggu lebih aku belum mendapatkan angka dan hari itu juga setelah bertemu dengannya aku langsung closing dengan premi tinggi 400 lebih

"Nisya closing, premi berapa nis?"

"400 ka"

"widih kereenn" ka Riba leaderku memberikanku semangat

malam harinyapun dengan sejuta senyuman yang kuberikan untuknya aku video call dengannya dan penuh dengan harapan yang ada saat ini

"halo Renji aku mau nanya satu hal sama kamu kenapa sih setelah kamu putus sama mereka baliknya sama aku lagi?"

"gak tau kenapa, pengennya ke kamu lagi dan  mikirnya kamu terus"

"oh okeh aku percaya sama kamu"

Aku hanya dapat tersenyum dengan manisnya, dengan melantukan lagu afgan ‘yang kutahu cinta itu indah’ esok paginya dengan muka sumringah aku melihatnya tepat berada di depan rumahku entah kenapa Renji menjemputku kala itu

“eh Renji kemana aja” ayahku menyapanya dengan lembut

“iya nih om lagi ada masalah kemarin sama Nisya dan ini udah selesai kok masalahnya”

“Nisyaaaa , Renji datang nih kerumah jemput”

“iya pak, ini juga baru bangun aku”

Akupun tanpa mandi angsung ganti baju dan pergi ke kantor bersama Renji ketika itu

“kok jemput ga ngomong dulu?langsung jemput aja?”

“iya nih lagi pengen bangunin kamu aja, cewe yang aku sayang selama ini”

“iya iya, udah buruan yok berangkat ntar telat lagi”

Sesampainya dikantor aku tersenyum dengan lebarnya dan mereka semua heran terhadapku

“lagi seneng nih Sya” Yeti menggodaku dipagi itu

“iya dong bahagia aja dulu, closing mah belakangan”

“iyalah Sya pasti itu mah”

Akupun sdengan segera menuju loker dan membuka aplikasi untuk kerjaku saat ini, malam harinya pun aku bermain truth or dare bersama ketiga sahabatku  Ichi, Deli dan Ali akun memilih untuk dare

“Sya coba chat mantan lu bilang 'gue benci sama lu' harus begitu ya sya"

Akupun langsung mengikuti apa yang disuruh oleh temanku Ali ini, dengan berat hati aku menuliskannya dan dia langsung membalas chatku

“lah gajelas”

“tod sama temen gue via telpon” akupun menjelaskannya

“trus ngapa ke gue?sini biar aku jelasin”

“tadi  cuma prank dari  temen aja”

“apaan sih gajelas, udah gede gue kira otak lu udah bener”

“orang  gue lagi main truth or dare ya gue milih dare komitlah, bukannya yang namanya dewasa itu harus bisa komit?”

Diapun hanya tertawa saja, saat ini juga aku sudah berbaikan dengannya dan akan bertemu kembali dengannya lain waktu, aku mencintanya dengan tulus dan ikhlas dan aku berharap dia kembali seperti Renji yang dulu yang aku kenal dengan sikap dan sifat ramahnya terhadap semua orang

FINISH

       SY