Nama gue anisa, gue
yang mudah menerima orang lain ini menjadi berbeda dikala menemui dirinya
"balikan
yok?" Dia mengungkapkan hatinya padaku dengan tulus
Disuatu ketika aku
sedang bekerja menelpon nasabah dengan hati riangnya, aku melihat seorang
lelaki putih dan tampan
"Ganteng
maksimal" aku mengeluarkan darah dari hidungku ketika itu dan bengong
"Lu ngapa
nis?" Temanku mengagetkanku begitu saja
"Ah gpp ko santai
aja"
"Ko idung lu
mimisan gitu si?"
"Santai gue gpp
ko"
Acara akhir bulanpun
tiba akuterus mengganggunya dengan seluruh pesonaku
"Ganteng kamu
ngapain ganteng"
Dia hanya tersenyum
biasa kepadaku saat itu
"Anisa lu kan
udah ada cowo" ka Dika mengingatkanku pada lelaki yang tak pernah
menganggapku ada
Aku duduk terdiam dan
tak menggodanya kembali saat itu, beberapa menit kemudian aku menggodanya
kembali
"Sayang kamu lagi
apa sayang" dengan style berdiri
Dia hanya mendiamkanku
begitu saja dengan tipikel cueknya tersebut, aku terus berusaha untuk
mendapatkan hatinya
"sayang lagi apa
kamu sayang"
makin jadi aku
didiamkan olehnya, temanku Adam mulai tertawa tidak jelas dengan tingkahku
yang lebay seperti itu
"nis lu jangan
kaya gitu kenapa kalo mau deket sama cowo jangan lebay, dia gak suka sama cewe
lebay" ka dika memberitahuku seperti itu
"iya kak, gak
kaya gitu kok ini juga biasa aja kak"
jam istirahatpun tiba,
aku membeli makan tak sengaja ku mendengar suara parau yang sangat kencang dari
sudut taman kantorku tersebut
"sini nis
sini"
"kenapa
kak?"
"doi pengen
ngomong sama lo nih nis"
"siapa?"
"tuh" ka
Dika menunjuk ke arah sosok yang pernah ku kenal sebelumnya
aku melihat sosoknya
seperti seorang mantan yang mendatangiku begitu saja dengan pesonanya yang luar
biasa sekali
"nis, sini"
mantanku mendatagiku begitu saja
"ngapain sih lo
dateng kesini, lo bilang 'bokap gue udah kecewa sama lo' tapi kenapa masih
dateng sih?"
"gue udah tau kejelasan
yang pasti nis, lo ga bisa dateng waktu gue sakit karena memang jadwal lo yang
padet dan susah ijinnya lo doang kan?" mantanku merasa sangat bersalah
"itu lo tau,
kenapa masih ditanya lagi sih sama kamu?"
"aku jujur nyesel
banget ninggalin kamu dalam keadaan kaya gini, karena aku kerjaan kamu hancur dan
aku juga sama usahaku berantakan kaya gini" dia sangat menyesal sekali
"maksudnya
apaan?"
"iya gue pengen
lu balik lagi sama gue nis, gue masih sayang banget sama lu sampe saat ini. Gue
belum bisa move on dari lu" sambil menggenggam tanganku begitu saja
"sorry gue gak
bisa, bukannya gak mau tapi kemarin lu gak perjuangin cinta gue. Saat gue mulai
jatuh cinta lu malah balik lagi ke gue"
"lo beda nis, lo
cewe yang beda"
"maksudnya?"
"lo yang mampu
meredam emosi gue saat ini, gak ada yang mau nerima gue setelah tau gue keras
begini"
"so?"
"balikan
yok"
"gak mau, dan gue
gak mau kenal lagi sama lo" aku berlari menuju ke arah luar tempat
menyantap makan siangku hari ini
"kok gue
ditinggalin sama dia" dengan mulut yang terbuka lebar
"ya elo pernah
nyakitin dia sih"
"gak pernah gue
nyakitin dia, dia yang nyakitin gue mulu"
"inget inget ya
bro lu pernah ngomong apa sama dia, sampe dia kaya gitu" Kak Dika memukul
pundak mantanku tersebut
"iya gue tau
emang gue salah, gue harus perbaikin semuanya dengan benar"
"semangat ya
bro"
Berselang setahun
kemudian dia mendatangiku kembali dengan senyuman nakalnya dan dia mengejarku
dengan lari yang secepat mungkin dan yang paling cepat
"lo udah punya cewe dan gue gak mau sama lo lagi, gak mau jadi perusak hubungan orang"
“gue udah ga satu tujuan lagj nisa” dengan muka melasnya dia berkata seperti itu
“dan cewe lo ga
ngehargain gue, dia bilang 'dia cuma mau ......." emang gue cewe
apaan dibilang kaya gitu, sorry ya” dengan muka yang begitu emosian
"maapin dia nis,
gue tau dia emang begitu orangnya dan gue saat ini ngerasa terkekang sama dia”
reiza (mantanku) menggenggam tanganku
"ajarin dia
gimana caranya bersikap dan ajarkan sopan santun ke dia"
"tapi saat ini
gue maunya sama lu nis"
"so jauh-jauh
dari hidup gue sekarang"
"gue selalu
mikirin lu nis" dengan muka emosinya
“lo udah ada cewe
ngapain masih mikirin gue?”
“gak bisa gue jauh
dari lu nis” lelaki tersebut terus mendekatiku dan menarik tangaku
"nih baca line
dari cewe lu"
Dia membaca line tersebut
dengan cekatan
"maapin dia gue
pergi dulu sebentar, nanti gue jemput" reiza begitu tergesa-gesa
Aku masuk ruangan
kerjaku dengan muka yang kusut dan menjengkelkan semua pihak
"lu ngapa si
ka?" dara berbicara pelan kepadaku
"gpp kok tunggu
aja pas pulang nanti"
Sekitar pukul 5 sore
aku pulang dengan hati yang deg-degan dengan senyuman terkecut yang kumiliki
aku berjalan keluar kantor
"Anisaaaaaa"
reiza memanggilku dengan kerasnya
Aku menengok kearahnya
dengan muka cemberut dan tetap berjalan bersama teman-temanku
"BURUAANNN SINI
ADA SUSHI LOH" meneriakiku dengan lantangnya
"lagi gak pengen
makan itu gue"
Dia mengejarku,
menarik tanganku dan berlutut dihapanku layaknya seperti ingin meminta maaf dan
takkan mengulangi kembali
"gue tau salah,
gue akuin salah tapi dihati kecil ini masih ada nama lo nis" reiza masih
merayuku dengan pesonanya
"cewe lo
gimana?males ah gue urusan lagi sama dia" aku berjalan dengan tergesa-gesa
“gue udah end sama dia
nis” sambil menarik tanganku dengan cepatnya
"nis kalo lo
sayang sama dia, lo terimalah cintanya lagian gue kan udah ada cewe juga"
rafael (cowo yang ku panggil ganteng) mengatakan padaku dengan pedenya
"balikan
yok" dia mengungkapkan hatinya padaku dengan tulus
"gak mau gue sama
lo lagi inget tuh”
“kenapa sih nis? Gue bener-bener
mau serius sama lo”
Jantungku berdegup
sangat cepat dan kencang seperti awal kembali kita bertemu tak sengaja aku
menganggukan kepalaku dengan cepatnya. Akupun kembali bersama cowo yang kurasa
dia memang pantas untukku dan lelaki yang kuidamkan saat ini bersama temanku yang
paling imut dan menggemaskan
Finish
SY